Nationalgeographic.co.id—Memperkirakan populasi Yunani kuno adalah tugas yang kompleks karena minimnya catatan sejarah yang akurat serta variasi dalam periode peradaban Yunani kuno.
Namun, para sejarawan dan arkeolog telah membuat perkiraan yang matang berdasarkan bukti arkeologi, data sensus, dan catatan sejarah.
Ada tiga periode ketika peradaban Yunani berkembang pesat, yang menjadi cetak biru dari apa yang kita sebut sebagai peradaban Barat saat ini.
Periode ini adalah Periode Arkais (800-500 SM), Periode Klasik (500-323 SM), dan Periode Helenistik (323-30 SM).
Oleh karena itu, fokusnya adalah pada jumlah penduduk Yunani kuno dari tahun 800 SM hingga 30 SM.
Perlu juga diperhatikan bahwa Yunani kuno mencakup daratan utama Yunani, koloni, dan kota-kota yang telah mengalami Helenisasi.
Meskipun perkiraannya sangat bervariasi di antara para ahli, kisaran umum untuk jumlah penduduk puncak Yunani kuno sebagaimana didefinisikan di atas adalah antara 7,5 juta hingga 10 juta orang.
Perkiraan ini berarti bahwa Yunani kuno merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia pada saat itu.
Penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini merupakan perkiraan dan dapat diperdebatkan.
Faktor-faktor seperti definisi "Yunani" dan penyertaan budak dan non-warga negara dalam jumlah populasi dapat memengaruhi estimasi secara signifikan.
Misalnya, populasi Yunani kuno selama Periode Arkais, tentu saja, jauh lebih sedikit daripada selama Periode Helenistik ketika penaklukan Alexander Agung menyebabkan banyak orang Yunani mendiami Asia Tengah, Afrika Utara, dan Levant.
Baca Juga: Kehidupan Ekstrem dan Penuh Tragedi Electra dalam Mitologi Yunani