Reputasi Celtic Sebagai Tentara Bayaran di Mesir Kuno

By Galih Pranata, Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB
Tentara Galia diambil dari tentara bayaran Suku Celtic di bawah kepemimpinan Ptolomeus dalam upaya menaklukkan Mesir Kuno. (The Seleucid Army/Nick Sekunda & Angus McBride)

Nationalgeographic.grid.id—Peradaban Mesir kuno yang ditinggali Firaun berlangsung sangat lama—lebih dari tiga ribu tahun. Sebuah kurun waktu sejarah yang sangat lawas melintang zaman.

Sebagai perbandingan, orang Mesir kuno yang hidup saat firaun terakhir meninggal pada tahun 30 SM lebih dekat dengan zaman kita dalam hal waktu daripada saat Piramida Besar dibangun. Namun, banyak hal dan fakta yang belum terkuak tentang Mesir Kuno.

Salah satu fakta sejarah yang kurang populer atau jarang diketahui adalah keberadaan prajurit Celtic di Mesir kuno. Salah satu prajurit Eropa yang memiliki kekhasan dalam berperang ini pernah berada di Mesir Kuno.

Pada abad-abad sebelum penaklukan Julius Caesar atas Galia dan pengamanan serta Romanisasi berikutnya, masyarakat Celtic telah mendominasi sebagian besar Eropa di utara lembah sungai Po dan Danube.

Mereka memiliki reputasi menakutkan yang membuat banyak orang ngeri. Bangsa Romawi khususnya melihat bangsa Celtic sebagai orang-orang barbar—yang mereka sebut sebagai Galia—sebagai ancaman nasional terbesar mereka.

Selama berabad-abad, "ibu-ibu Romawi menenangkan anak-anak mereka yang rewel dengan memperingatkan mereka bahwa Galia mungkin akan mendengar kerewelan mereka hingga si anak akan takut dan diam," tulis Khalid Elhassan.

Khalid menulisnya kepada History Collection dalam artikel berjudul Facts About Ancient Egypt They Didn’t Teach In School, yang diterbitkan pada 29 Oktober 2023.

Bangsa Romawi punya alasan yang bagus untuk khawatir. Sepanjang sebagian besar sejarah awal Romawi Kuno, suku Celtic atau Galia mendominasi Italia di utara Sungai Po dan di sepanjang sebagian besar pantai Adriatik Italia.

Fakta itu dibuktikan pada tahun 387 SM, ketika suku Celtic, yang dipimpin oleh seorang kepala suku bernama Brennus, mengalahkan pasukan Romawi, kemudian berbaris untuk menangkap dan menjarah Roma.

Penjarahan besar yang dilakukan Celtic atas Roma adalah prestasi yang tidak akan bisa diulangi oleh orang asing selama delapan abad berikutnya. Prajurit Celtic era itu terkenal dengan kualitas senjata mereka.

Mereka juga dikenal karena keberanian dan keganasan mereka dalam pertempuran, teriakan perang mereka yang menakutkan, dan serangan mereka yang mengerikan, telanjang bulat, dan sporadis. Reputasi itu membuat mereka sangat dicari sebagai tentara bayaran.

Baca Juga: Pesta dan Pembagian Kelas Sosial dalam Hierarki Bangsa Celtic