Suku Darkhad, Penjaga Setia Jiwa Genghis Khan Selama Berabad-abad

By Sysilia Tanhati, Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:00 WIB
Menurut legenda, suku Darkhad menjadi penjaga jiwa Genghis Khan, leluhurnya. Kini mereka tetap setia menjalani tugasnya selama hampir 800 tahun. (Martin Vorel/CC0)

Ger Darkhad di Ordos. (Charles-Eudes Bonin)

Pada tahun 1920-an, jumlah Darkhad di wilayah Gurun Ordos kurang dari 5.000 orang. Banyak yang telah pergi ke Mongolia setelah jatuhnya Dinasti Qing untuk menetap di Lembah Darkhad. Perpecahan ini masih berlangsung hingga hari ini. Dari mereka yang bertahan, sebagian besar adalah wanita, anak-anak, dan penggembala.

Peziarah yang ingin memberi penghormatan kepada Khan harus mengunjungi delapan tempat terpisah. Pasalnya, ger tersebar di antara keluarga-keluarga Darkhad yang bermigrasi bersama ternak mereka di sepanjang tikungan utara Sungai Kuning.

Pada tahun 1930-an, pemerintahan Nasionalis di bawah Chiang Kai-shek menyusun rencana untuk memindahkan artefak ke barat. Saat itu pasukan Kekaisaran Jepang mulai menyerbu Tiongkok Utara. Pada tahun 1937, Darkhad juga pindah ke barat.

Darkhad kemudian melanjutkan perjalanan ke selatan menuju Xi'an. Dilaporkan lebih dari 200.000 orang bersorak di jalan-jalan saat para penjaga memasuki gerbang kota tua. Khan kembali, tepat pada waktunya untuk menjadi humas yang sangat dibutuhkan untuk upaya perang.

Setelah mendapat perhatian besar di Shaanxi, prosesi tersebut pindah ke Provinsi Gansu. Prosesi mendapatkan pengawalan bersenjata dari tentara Nasionalis. Para penjaga Darkhad yang mengawal relik dan tenda-tenda tersebut berhasil sampai ke kota terpencil Yuzhong. Tempat tersebut dianggap aman dari jangkauan konflik militer di utara.

Ketika perang saudara Tiongkok kembali terjadi setelah Jepang dipukul mundur, relik dipindahkan dari Gansu ke biara Kumbum di Qinghai. Setelah tahun 1949, rencana dibuat untuk bangunan permanen, yang disebut mausoleum, untuk menyimpan relik. Di mausoleum, suku Darkhad juga dapat melanjutkan pemujaan dan ritual mereka kepada jiwa Khan Agung.

Keberadaan mausoleum juga akan memperkuat hubungan permanen antara Tiongkok dan Mongolia. Ketika mausoleum selesai dibangun, barang-barang milik Genghis akhirnya menemukan rumah permanen — entah orang-orang menyukainya atau tidak. Barang-barang itu ditempatkan di bawah pengawasan Darkhad, seperti biasa.

Sebuah makam yang diselimuti misteri (dan politik)

Apa yang diketahui — atau diyakini — tentang kematian dan sejarah Genghis dan Darkhad hal yang penting, karena hal itu tetap menjadi bagian politik Asia Timur hingga hari ini.

Genghis Khan memiliki kekuatan luar biasa dalam menyatukan suku-suku Mongol. Ia menciptakan kekaisaran yang membentang dari pantai Pasifik Asia hingga perbatasan Eropa. Di sisi lain, sungguh luar biasa bahwa ada begitu banyak kisah yang saling bertentangan tentang kematiannya.

Baca Juga: Tanpa Wanita Ini, Kekaisaran Mongol Mungkin Tidak Akan Terbentuk