Penyair Yunani kuno yang berasal dari Sparta, Alcman, mungkin adalah penulis kedua yang paling banyak dirujuk tentang Erebus. Sayangnya, para sarjana modern hanya memiliki fragmen-fragmen dari karya aslinya. Fragmen-fragmen ini berasal dari puisi paduan suara yang lebih besar yang dirancang untuk dinyanyikan.
Fragmen-fragmen ini berisi puisi cinta, lagu penyembahan dewa, atau deskripsi lisan yang dinyanyikan saat melakukan ritual keagamaan. Di antara fragmen-fragmen ini, kita mengetahui bahwa Erebus ada sebelum adanya konsep cahaya.
Menurut penulis Romawi Cicero dan sejarawan Yunani Pseudo-Hyginus , Erebus dan Nyx adalah orang tua dari 'setan' atau "daimones." Makhluk-makhluk dari dunia lain ini mewakili aspek baik dan buruk dari pengalaman manusia dan merupakan cikal bakal pemahaman kita yang lebih modern tentang 'setan.'
Di antara banyak 'daimones' yang disebutkan oleh kedua penulis tersebut adalah Eros (cinta), Moros (nasib), Geras (usia tua), Thanatos (kematian), Oneirois (mimpi), Moirai (nasib), dan Hesperides.
Tentu saja, beberapa di antaranya disebutkan dalam tulisan-tulisan lain, misalnya saja Hesperides yang sering kali ditulis dalam mitologi Yunani sebagai anak-anak dewa Titan, Atlas.
Kebingungan antara Hades dan Erebus
Hades dan Erebus jelas bukan dewa yang sama. Hades, saudara Zeus, diberi peran sebagai dewa dunia bawah setelah peristiwa perang Titanomachy. Namun, sebelum peristiwa tersebut, dunia bawah sudah ada.
"Kebingungan ini muncul dengan banyak orang yang sering membandingkan dunia bawah Hades dengan Tartarus, jurang terdalam," ungkap Gregory.
"Meskipun keduanya adalah tempat yang sangat berbeda, keduanya memengaruhi terciptanya 'Neraka' Yahudi-Kristen, sehingga antara keduanya ini terkadang memang membingungkan."
Sementara itu, mitos Yunani sering kali menyamakan dunia bawah dengan Tartarus. Bagaimanapun, jurang itu gelap, dan Erebus adalah kegelapan.
Baca Juga: Bagaimana Kejatuhan Icarus Lahirkan Ungkapan Tersohor tentang Kesombongan?
Puisi-puisi karya Homer memberikan contoh-contoh kebingungan ini, misalnya ia menyatakan bahwa Persephone berasal dari Erebus dan bukan dari dunia bawah tempat ia menjadi ratu.
Mungkin juga ada beberapa kebingungan karena dalam beberapa contoh, Erebus disembah seolah-olah ia dewa yang mempunyai fisik layaknya manusia. Contoh paling terkenal adalah dalam Metamorphoses karya Ovid, di mana sang penyihir, Circe, berdoa kepada Erebus dan Nyx, "dan para dewa malam."
Seperti banyak tokoh lain dari mitos Yunani, nama Erebus diadaptasi juga di zaman modern. Khususnya, gunung berapi paling selatan yang masih aktif di dunia bernama Gunung Erebus.
Terletak di Antartika, gunung berapi ini ditemukan oleh penjelajah kutub Inggris James Clark Ross, yang memimpin eksplorasi Angkatan Laut Kerajaan di Antartika pada tahun 1839–43.
Ekspedisi Ross terdiri dari dua kapal, HMS Terror dan HMS Erebus , yang menjadi asal nama Gunung Erebus. Kedua kapal tersebut kemudian tenggelam setelah terperangkap dalam es selama ekspedisi yang gagal untuk menemukan Lintasan Barat Laut.