Dunia Hewan: Mengapa Paus Makan Kantong Plastik? Ini Kata Ilmuwan

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 23 November 2024 | 08:00 WIB
Peneliti mengungkap alasan mengapa paus yang menyelam dalam mengonsumsi plastik. (Gabriel Barathieu/CC BY-SA 2.0)

Plastik tampak seperti mangsa

Paus bergigi yang menyelam dalam, atau odontocetes, menggetarkan bibir fonik di bawah lubang semburnya untuk menghasilkan suara. Ia lalu memproyeksikan suara melalui organ berlemak di dahi mereka yang disebut melon.

Saat suara memantul dari benda-benda dalam kegelapan, lemak di rahang bawah paus mengarahkannya ke telinga bagian dalam. Hal ini memungkinkan mereka untuk menemukan mangsa beberapa ratus meter jauhnya.

“Awalnya seperti bunyi klik,” kata pemimpin studi Greg Merrill, mahasiswa Ph.D mamalia laut di Duke University. Namun, saat paus mendekat, bunyi klik menjadi sangat cepat, hingga bunyi klik tersebut menyatu dan lebih seperti dengungan.

Merrill dan rekan-rekannya mengumpulkan sembilan barang plastik. Ada tas, balon, dan sampah umum lainnya yang ditemukan dalam isi perut paus dari pantai North Carolina. Mereka pun melakukan penelitian mengapa banyak barang plastik yang masuk ke perut paus.

Penelitian dipublikasikan pada bulan Oktober di Marine Pollution Bulletin. Tajuk penelitiannya adalah “Acoustic signature of plastic marine debris mimics the prey items of deep-diving cetaceans”.

Merrill dan tim menggantung barang-barang tersebut ke rig di bawah kapal. Mereka menghantamnya dengan gelombang suara pada frekuensi yang digunakan paus bergigi untuk berburu. Mereka mengulangi proses tersebut pada lima bangkai cumi-cumi. Serta lima paruh cumi-cumi yang diambil dari perut paus sperma yang terdampar.

Melalui semua barang plastik yang diuji, tim menemukan bahwa barang-barang itu menghasilkan gema yang sama kuatnya atau lebih kuat daripada gema dari cumi-cumi. Temuan tersebut melengkapi temuan dari penelitian pendahuluan serupa yang dipresentasikan pada Konferensi Internasional tentang Akustik Bawah Air bulan Juni.

Penelitian pendahuluan itu dilakukan di tangki air laut, bukan di lautan terbuka. Plastik yang gemanya paling mirip dengan gema cumi-cumi, menurut penelitian bulan Juni, adalah plastik yang sering ditemukan di perut paus. Seperti kantong dan plastik film.

Paus bergigi tidak mengunyah makanannya

Tidak diketahui apakah paus bergigi yang menyelam dalam menggunakan cara lain untuk membedakan makanan dan yang bukan. Tetapi para ahli meragukannya. Sensasi di mulut tentu saja tidak menjadi faktor.

Baca Juga: Get The Fest 2024, Festival Musik Berbahan Bakar Olahan Sampah Plastik