Makhluk Mengerikan Chimera dan Munculnya Pegasus dalam Mitologi Yunani

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 23 November 2024 | 16:00 WIB
Gambar Chimera dalam sebuah mosaik Gallo-Romawi era Principate (wikipedia)

Nationalgeographic.co.id— Mitologi Yunani kuno mengenal sosok dengan penampakan menyeramkan bernama Chimera. Ia merupakan salah satu makhluk paling menyeramkan dalam mitologi Yunani, tubuhnya digambarkan sebagai gabungan aneh dari berbagai bagian hewan.

Badannya menyerupai singa, dengan kepala kambing yang tumbuh di punggung, dan ekor yang ujungnya berupa kepala ular berbisa. Tidak hanya itu, Chimera dikenal mampu menyemburkan api, menjadikannya sosok monster yang sangat menakutkan. 

Maup van de Kerkhof dalam The Chimera: The Greek Monster Challenging the Imaginable yang dimuat pada laman History Cooperative mengungkap mengenai makhluk ini.

"Dalam mitologi Yunani, Chimera adalah anak dari dua makhluk legendaris, Echidna dan Typhon. Echidna, ibunya, digambarkan sebagai sosok setengah wanita cantik dan setengah ular," tulisnya.

Chimera-makhluk mitologi Yunani (wiktionary.org)

Van de Kerkhof juga meyebut bahwa menurut Hesiod, seorang penyair Yunani kuno, Echidna adalah makhluk abadi yang tidak bisa mati atau menua. Ia tinggal di dunia bawah, tempat yang penuh misteri dan kegelapan, dan memiliki kebiasaan memakan daging mentah. 

Ayahnya, Typhon, adalah raksasa mengerikan dengan tubuh penuh kepala ular yang juga mampu menyemburkan api. Typhon disebut sebagai anak Gaia, ibu bumi, dan begitu besar hingga kepalanya bisa mencapai bintang-bintang saat ia berdiri. Legenda mengatakan bahwa setelah dikalahkan oleh Zeus, Typhon dikubur di bawah gunung Etna di Sisilia. 

Chimera sering digambarkan sebagai monster hibrida dengan tiga bagian utama: bagian depan berupa singa, melambangkan kekuatan dan keberanian. Bagian tengah berupa kambing, merepresentasikan sifat aneh dan tak terduga. Bagian belakang berupa naga atau ular, simbol bahaya dan racun. 

"Penggambaran ini mencerminkan kombinasi hewan-hewan yang hidup di wilayah Lycia, tempat Chimera diyakini berasal. Hewan-hewan ini mewakili fauna lokal, sementara api yang disemburkan Chimera mungkin terinspirasi oleh aktivitas vulkanik di daerah tersebut," ungkapnya. 

Kisah Bellerophon dan Chimera: Sebuah Perjuangan Pahlawan Yunani 

Kemunculan Chimera terkenal dalam kisah seorang pahlawan Yunani, putra dewa laut Poseidon dan seorang perempuan bernama Eurynome bernama Bellerophon.

Baca Juga: Apa Itu Mitos dan Bagaimana Mitologi Yunani Menjelaskan 'Misteri' Dunia

Meski Bellerophon berdarah setengah dewa, hidupnya tetap diliputi berbagai tantangan dan dikisahkan suatu hari Bellerophon diusir dari Korintus.

Ia diusir karena tak sengaja membunuh saudaranya dan kemudian mencari perlindungan di Argos, di mana Raja Proitos menerimanya dengan tangan terbuka. 

Namun, masalah baru muncul. Ratu Anteia, istri Proitos, jatuh hati pada Bellerophon. Meskipun tergoda oleh kecantikan sang ratu, Bellerophon menolak rayuannya karena menghormati kebaikan Proitos. Merasa terhina, Anteia berbohong kepada suaminya, menuduh Bellerophon telah mencoba merayunya. 

Sang raja pun geram ingin menghabisi Bellerphon amunn tidak ingin membunuh Bellerophon sendiri. AKhirnya raja Proitos mengirim Bellerophon ke Lycia dengan sepucuk surat untuk Raja Iobates, ayah Anteia. Tanpa disadari Bellerophon, surat itu berisi perintah untuk menghukum mati dirinya sendiri. 

Setibanya di Lycia, Iobates menyambut Bellerophon dengan ramah dan membiarkannya tinggal selama sembilan hari sebelum membuka surat tersebut.

Saat membaca pesan itu, raja Lycia merasa bimbang—membunuh tamu adalah dosa besar yang dapat memancing kemarahan para Furies, roh pembalasan. 

Namun, sebuah ide muncul: alih-alih membunuh Bellerophon secara langsung, Iobates memberinya tugas yang tampaknya mustahil—mengalahkan Chimera, monster mengerikan yang telah menghancurkan wilayah Lycia dengan api dan terornya. 

Misi Melawan Chimera

Bellerophon menerima tugas itu tanpa mengetahui bahayanya. Ia mendengar mengenai makhluk Chimera dari penduduk setempat: makhluk berkepala tiga—singa, kambing, dan ular—yang bisa menyemburkan api. Menyadari bahwa ia membutuhkan bantuan, Bellerophon berdoa kepada Athena, dewi kebijaksanaan dan perang. 

Athena menjawab doanya dengan memberinya Pegasus, kuda bersayap legendaris, dan sebuah tali ajaib untuk menangkapnya. Setelah berhasil menjinakkan Pegasus, Bellerophon terbang ke pegunungan Lycia, tempat Chimera bersembunyi. 

Bellerophon membunuh Chimera dari atas Pegasus (wikipedia)

Baca Juga: Mitologi Yunani Kuno Permulaan Sebab 'Kenapa Manusia Menderita?'

Sembari menunggangi Pegasus, ia meluncurkan tombak ke arah Chimera. Dengan strategi yang cerdik dan keberanian luar biasa, ia akhirnya berhasil membunuh monster itu dan menyelamatkan Lycia dari kehancuran.  

Sebagai hadiah atas keberhasilannya, Bellerophon diizinkan menikahi putri Raja Iobates, Philonoe. Namun, perjalanan hidupnya tidak berakhir bahagia; keangkuhan akhirnya membawa Bellerophon pada kehancuran. Meski demikian, kisah tentang perjuangannya melawan Chimera tetap dikenang sebagai simbol keberanian dan ketangguhan. 

Adapun Chimera, setelah kematiannya, makhluk itu dipercaya bergabung dengan monster lain di dunia bawah, menjaga gerbang Hades bersama Cerberus dan penghuni kegelapan lainnya. 

Chimera adalah salah satu tokoh penting dalam mitologi Yunani, bukan hanya karena keunikannya, tetapi juga karena maknanya yang melampaui kisah-kisah kuno. 

Dalam bahasa Yunani, chimera berarti "kambing betina" atau "monster," deskripsi yang tepat untuk makhluk ini—gabungan dari tiga hewan dengan kepala singa, kambing, dan ular. Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris, di mana chimera merujuk pada sesuatu yang sangat mustahil atau harapan yang tidak realistis. 

Simbolisme Chimera

Dalam mitologi, Chimera adalah makhluk unik—tidak seperti dewa atau monster lain yang sering memiliki banyak versi, Chimera hanya ada satu. Hal ini membuatnya menjadi simbol keunikan sekaligus ketidakmungkinan. 

Chimera juga melambangkan sisi gelap dari feminitas, dan pada masanya sering digunakan untuk mendukung pandangan yang mengkritik atau mengecam perempuan. Lebih jauh lagi, chimera dipercaya mewakili kekuatan destruktif alam, terutama yang terkait dengan letusan gunung berapi. 

Dalam mitos, chimera adalah simbol ancaman besar yang hampir tidak bisa diatasi. Namun, seperti dalam cerita Bellerophon, monster ini juga menjadi metafora untuk keberanian manusia yang mampu menaklukkan rintangan paling mustahil.  

Secara luas, chimera menjadi representasi dari tantangan besar, mimpi yang tidak masuk akal, atau bahkan bencana alam yang tidak dapat dijelaskan. Ia tetap menjadi ikon yang menggambarkan bagaimana manusia menghadapi ketakutan dan mencoba memahami dunia yang penuh misteri.

Sekarang, konotasi-konotasi tersebut sebagian besar telah dibuang. Namun, legenda chimera masih hidup hingga hari ini.

Baca Juga: Politik Identitas Athena Abad ke-5 'Dicampuri' Mitos Prometheus

Selain itu, chimera juga menjadi istilah dalam komunitas ilmiah untuk merujuk pada makhluk apa pun yang memiliki dua set DNA terpisah

Chimera banyak digambarkan dalam seni Yunani kuno. Sebenarnya, ini adalah salah satu adegan mitologi paling awal yang dapat dikenali dalam seni Yunani, khususnya seni kuno Etruria yang diciptakan oleh seniman Italia yang sangat dipengaruhi oleh cerita mitologi Yunani.

Sementara Chimera sudah digambarkan dalam gerakan yang mendahului seni kuno Etruria, seni Italia memainkan peran penting dalam membawa representasi chimera ke perhatian yang lebih luas, baik melalui patung, lukisan, atau mosaik.