Brazen Bull, Hukuman Mati Paling Brutal dari Era Yunani Kuno, Korbankan Penciptanya Sendiri

By Ade S, Sabtu, 1 Februari 2025 | 12:03 WIB
Mengungkap kengerian Brazen Bull, alat penyiksaan Yunani kuno yang memanggang korban hidup-hidup. Pencipta yang menjadi korban pertamanya.
Mengungkap kengerian Brazen Bull, alat penyiksaan Yunani kuno yang memanggang korban hidup-hidup. Pencipta yang menjadi korban pertamanya. (Pierre Woeiriot/Wikipedia)

Kisah tragis ini bermula ketika Perillos, seorang pandai besi yang terampil, mengusulkan Brazen Bull kepada Phalaris, menjanjikan bahwa jeritan korban yang dipanggang perlahan di dalam Lembu akan terdengar seperti auman seekor lembu yang bergema.

Phalaris, yang tertarik dengan prospek tontonan yang mengerikan itu, memerintahkan Perillos untuk masuk ke dalam Lembu untuk mendemonstrasikan sifat akustiknya yang unik. Tanpa curiga, Perillos masuk ke dalam Brazen Bull.

Saat Perillos berada di dalam, Phalaris dengan kejam mengunci pintu dan menyalakan api di bawahnya, secara efektif memanggang Perillos hidup-hidup di dalam Brazen Bull. Dengan demikian, korban pertama dari Brazen Bull yang mengerikan itu adalah penciptanya sendiri, sebuah ironi yang akan dikenang sepanjang sejarah.

Catatan sejarah terkati Brazen Bull

Kisah Brazen Bull ini terutama dikenal dari catatan para sejarawan kuno. Diodorus Siculus, seorang sejarawan Yunani yang hidup pada abad ke-1 SM, adalah sumber paling awal yang memberikan rincian lengkap tentang kisah Phalaris dan Brazen Bull. Tulisannya membentuk dasar pemahaman kita tentang Brazen Bull, penciptaannya yang mengerikan, dan akhir tragis yang menimpa penciptanya.

Selain Diodorus Siculus, sumber lain yang menyebutkan Brazen Bull adalah Pindar, seorang penyair lirik Yunani kuno. Dalam salah satu ode-nya, Pindar secara singkat menyinggung Phalaris dan merujuk pada "lembu yang mengaum tembaga", sebuah petunjuk tentang alat eksekusi yang mengerikan itu.

Lucian, seorang ahli retorika dan satir dari abad ke-2 M, juga menyebutkan Brazen Bull dan pemerintahan kejam Phalaris dalam tulisannya, memberikan bukti lebih lanjut tentang keberadaan alat tersebut dan kekejaman yang terkait dengannya.

Meskipun ada penyebutan dari berbagai sumber kuno ini, keaslian Brazen Bull sebagai alat eksekusi yang nyata tetap menjadi topik perdebatan di antara para sejarawan modern.

Beberapa sarjana berpendapat bahwa Brazen Bull mungkin lebih merupakan legenda daripada kenyataan sejarah, sebuah kisah mengerikan yang dibesar-besarkan selama berabad-abad melalui penceritaan kembali dan penyampaian dari mulut ke mulut.

Tiruan bernama "iron maiden"

Kisah Brazen Bull yang mengerikan tidak berakhir dengan kematian mengerikan Phalaris atau Perillos. Legenda berlanjut, menceritakan bahwa Lembu itu dibawa oleh orang-orang Kartago ketika mereka menjarah kota Akragas yang makmur pada tahun 406 SM, sebuah kota Yunani kuno yang terletak di pantai selatan Sisilia.

Baca Juga: 'Lidah Kambing', Hukuman Menggelikan yang Perlahan Berubah Jadi Menyakitkan