Namun, untuk melakukan penelitian ini, Sahm membutuhkan genom lengkap dari hiu Greenland—sesuatu yang belum pernah dimiliki oleh ilmuwan sebelumnya.
Untuk menyusun genom tersebut, ia terlebih dahulu harus mengumpulkan sampel segar dari hiu Greenland, dan menangkap ikan seberat satu ton yang bisa menyelam hingga kedalaman 2.100 meter yang tentu bukan tugas yang mudah.
"Anda memasang 10 kail pada satu tali panjang," kata John Steffensen, ahli biologi kelautan dari University of Copenhagen, Denmark, yang bekerja bersama Arne Sahm dalam proyek ini.
Selama dua dekade terakhir, Steffensen telah menangkap hiu Greenland untuk penelitian. "Kail ini disebut shark hooks—ukurannya sangat besar."
Pada kail tersebut, dipasang potongan daging busuk berbau menyengat sebagai umpan. Dengan bantuan tali dan rantai yang kuat, umpan tersebut diturunkan hingga ratusan meter ke dalam laut. Setelah beberapa waktu, tali ditarik kembali ke permukaan—kadang dengan satu hiu, atau bahkan lebih, yang terpancing.
Untuk penelitian Sahm, Steffensen dan tim penangkap ikan menangkap beberapa hiu di fjord selatan Greenland dan mengirimkan sampel otak mereka kepada tim ilmuwan.
Para peneliti kemudian mengekstrak DNA dari sampel ini untuk menyusun dan menganalisis genom hiu Greenland. Hasil awal penelitian ini dipublikasikan di server preprint pada bulan September.
Dua Petunjuk Genetik di Balik Umur Panjang Hiu Greenland
Jika genom diibaratkan sebagai buku petunjuk, maka DNA adalah kata-kata dan gen adalah paragraf-paragrafnya. Untuk pertama kalinya, tim ilmuwan berhasil menyusun keseluruhan "buku" hiu Greenland—yakni genom kromosomalnya.
Mereka menemukan bahwa "buku" genetika hiu Greenland memiliki dua kali lipat jumlah halaman dibandingkan manusia, dengan 22.634 gen dan sekitar 6,45 miliar pasangan basa DNA.
Baca Juga: Bagaimana Sekumpulan Orca Bersiasat Memburu Hiu Paus?