Pertama Kali Mudik dengan Pesawat? Ini Trik untuk Redakan Rasa Takut

By Sysilia Tanhati, Rabu, 26 Maret 2025 | 18:00 WIB
Takut terbang? Berikut 7 trik untuk mengelola kecemasan Anda. (Adrienn/Pexels)

Nationalgeographic.co.id—Pesawat adalah salah satu moda transportasi yang menjadi pilihan para pemudik. Namun, tidak semua orang suka terbang. Sebagian orang mungkin tidak memiliki pilihan selain harus menggunakan pesawat untuk mudik atau berlibur. Alih-alih merasa nyaman, ada sebagian orang merasa sangat cemas saat terbang.

Mereka yang mengalami gangguan kecemasan biasanya menyambut lonjakan adrenalin yang menajamkan indra dan membuat napas berhenti sejenak.

Perjalanan udara merupakan salah satu moda transportasi teraman, namun tidak sedikit yang mengalami aerofobia. Aerofobia merupakan fobia atau takut yang berlebihan pada terbang. Setelah kecelakaan tragis pada bulan-bulan pertama tahun 2025, pencarian daring untuk “takut terbang” dan “kecemasan penerbangan” meningkat secara eksponensial.

Bagi mereka yang mengalami peningkatan kecemasan saat terbang, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meredakan rasa cemas. Menentang pikiran yang mengganggu memang membantu, tetapi pengaturan tubuh adalah kuncinya.

“Kita merasa memiliki kendali atas pikiran kita dan dapat mengendalikannya. Namun kita memiliki kendali yang jauh lebih besar atas kimia tubuh kita daripada yang kita sadari,” jelas Dr. Brian Ramos. Ramos adalah seorang ahli saraf yang terlatih di Sekolah Kedokteran Yale dan spesialis stres bersertifikat.

“Kita dapat mengaktifkan tombol dan membawa kesadaran ke sistem saraf parasimpatik kita, berakar pada masa kini dan menghasilkan kedamaian dan ketenangan.”

7 cara untuk menenangkan saraf Anda jika mengalami kecemasan saat terbang:

  1. Dinginkan tubuh dengan makanan dan minuman dingin—minuman kaleng dingin di dahi sering kali berhasil.
  2. Kendalikan napas dengan memperlambat tarikan napas melalui hidung dan hembusan napas melalui mulut. Banyak ritme dan strategi yang berhasil; kuncinya adalah memperlambat laju pernapasan dan fokus pada suatu pola.
  3. Gunakan indra untuk mengatur dengan teknik “5-4-3-2-1”. Identifikasi lima hal yang dapat Anda lihat, empat yang dapat Anda sentuh, tiga yang dapat Anda dengar, dua yang dapat Anda cium, dan satu yang dapat Anda rasakan.
  4. Kemas alat bantu sensorik seperti permen asam, tekstur yang menarik, losion kecil beraroma, dan unduh trek audio yang menenangkan.
  5. Nikmati sentuhan dan mintalah teman seperjalanan yang tepercaya untuk memberikan tekanan lembut, belaian ringan, atau pijat kulit kepala. Selimut berbobot juga menciptakan efek menenangkan yang serupa.
  6. Buat mantra sebelum terbang yang akan membantu menantang pikiran yang mengganggu.
  7. Cobalah konseling untuk gejala yang terus-menerus atau parah dan jelajahi akar ketakutannya.

Bagaimana suhu tubuh dapat mengubah sistem saraf yang cemas

Dalam hal menenangkan respons utama tubuh untuk melawan dan lari—sistem saraf simpatik—dorongan untuk “tenang” bersifat literal. Sistem saraf simpatik mengeluarkan adrenalin yang memicu serangkaian respons.

Seperti detak jantung meningkat, tekanan darah meningkat, laju pernapasan meningkat, dan kortisol dilepaskan. Bersamaan dengan itu muncul aktivitas metabolisme dan panas dari peningkatan energi.

Baca Juga: Sebelum Mudik, Simak Dulu Panduan Pemula untuk Wisata Berkelanjutan Ini

Respons fisiologis ini mempersiapkan kita untuk reaksi cepat dan membantu kita memenuhi tuntutan produktivitas modern. Namun respons ini tidak kondusif untuk mengurangi kecemasan.