Seperti Apa Sebenarnya Zaman Kapur yang Berlangsung saat Dinosaurus Mendominasi Bumi?

By Ade S, Senin, 12 Mei 2025 | 16:03 WIB
Penggambaran kehidupan Cretaceous ini menunjukkan berbagai macam dinosaurus yang hidup antara 145 dan 65 juta tahun yang lalu, termasuk maiasaur (kiri depan); tarbosaurus (kanan atas), dan pterosaurus (tengah atas).
Penggambaran kehidupan Cretaceous ini menunjukkan berbagai macam dinosaurus yang hidup antara 145 dan 65 juta tahun yang lalu, termasuk maiasaur (kiri depan); tarbosaurus (kanan atas), dan pterosaurus (tengah atas). (Artwork by Publiphoto/Photo Researchers, Inc.)

Nationalgeographic.co.id—Zaman Kapur, (periode kapur) zaman geologis terakhir dalam Era Mesozoikum, membentang selama kurang lebih 79 juta tahun dan menjadi saksi dominasi dinosaurus di planet Bumi.

Kurun waktu yang bermula sejak 145 juta tahun lalu hingga kepunahan massal 66 juta tahun silam ini menyimpan lanskap dunia yang jauh berbeda dengan kondisi saat ini, baik dari segi geografis, flora, maupun fauna.

Lantas, bagaimana sesungguhnya rupa Bumi dan kehidupan di dalamnya ketika periode Kapur berlangsung?

Periode Kapur: Hewan, Tumbuhan, dan Peristiwa Kepunahan

Periode Kapur menandai fase terakhir dan terpanjang dalam Era Mesozoikum, membentang selama kira-kira 79 juta tahun. Masa ini dimulai sekitar 145 juta tahun lalu, setelah peristiwa kepunahan kecil yang mengakhiri Periode Jura, dan berakhir 66 juta tahun silam dengan kepunahan besar Kapur-Paleogen (K-Pg).

Namanya, "Kapur", diambil dari kata Latin "creta" yang berarti kapur, merujuk pada banyaknya endapan kapur yang terbentuk pada periode ini, seperti dicatat oleh National Park Service.

Pada awal Kapur, konfigurasi benua sangat berbeda dari sekarang. Superbenua Pangaea mulai pecah, dengan Samudra Tethys memisahkan daratan utara (Laurasia) dari daratan selatan (Gondwana). Atlantik Utara dan Selatan masih tertutup, sementara Atlantik Tengah baru mulai terbuka di akhir Jura.

Menjelang pertengahan Kapur, permukaan laut naik signifikan, menenggelamkan banyak wilayah daratan saat ini. Namun, di akhir periode, benua-benua sudah mendekati bentuk modernnya, dengan Afrika dan Amerika Selatan yang khas, meskipun India belum menyatu dengan Asia dan Australia masih terhubung dengan Antartika, menurut Australian Museum.

Iklim global umumnya lebih hangat daripada hari ini, dengan kutub yang lebih sejuk tetapi suhu rata-rata yang lebih tinggi, didukung oleh temuan fosil tumbuhan tropis dan pakis. Arus laut hangat, kutub bebas es, dan tingkat CO2 yang tinggi berkontribusi pada planet yang panas, kata Betsy Kruk, peneliti di Material Culture Consulting.

Tumbuhan pada Periode Kapur

Ciri khas paling signifikan dari Periode Kapur, seperti dilansir Live Science, adalah munculnya tumbuhan berbunga, atau angiosperma. Kelompok ini "berdiversifikasi dengan pesat", mengalami radiasi "tiba-tiba dan misterius di pertengahan Kapur" yang menghasilkan keanekaragaman luar biasa.

Baca Juga: Apakah Ayam Keturunan Dinosaurus? Ini Jawaban Ilmiah Profesor Genetik