Paus Leo IX telah meninggal pada saat ekskomunikasi tersebut, tetapi itu tetap merupakan langkah yang telah ia mulai. Akibatnya, Gereja Katolik yang berpusat di Roma dan Gereja Ortodoks Timur yang berpusat di Konstantinopel menjadi dua entitas terpisah setelah Skisma Besar ini.
Paus Leo X mengucilkan Martin Luther
Paus Leo lainnya—Paus Leo X—juga menghadapi momen yang memecah belah dalam Kekristenan. Paus Leo X memegang takhta kepausan dari tahun 1475 hingga 1521. “Selama tahun terakhir masa kepausannya, Paus Leo X mengucilkan Martin Luther,” tulis Melissa Sartore di laman National Geographic.
Martin Luther adalah teolog Jerman dan mantan pastor dari ordo Santo Agustinus, ordo yang sama dengan Paus Leo XIV. Martin Luther telah menjadi kritikus vokal Gereja Katolik. Tahun 1521, Martin Luther menolak untuk menghadiri Diet of Worms untuk menarik kritiknya. Penolakan menyebabkan Paus Leo X mengeluarkan bulla ekskomunikasi untuk Martin Luther dan para pengikutnya.
Martin Luther adalah salah satu tokoh kunci dalam Reformasi Protestan pada abad ke-16. Reformasi itu memecah belah agama Kristen menjadi dua. “Gereja Katolik di satu kubu dan agama Protestan seperti Lutheranisme di kubu lainnya,” tambah Sartore.
Paus Leo dan semangat persatuan
Secara kolektif, para Paus yang menggunakan nama Leo termasuk orang-orang paling berpengaruh yang menduduki jabatan kepausan. Mereka menganjurkan persatuan dan pengabdian dalam sejarah Gereja Katolik.
Hal ini berlaku bagi Paus Leo XIII, yang menduduki Takhta Suci dari tahun 1878 hingga 1903. Sebagai seorang intelektual, Paus Leo XIII mengakui perlunya sains, ide-ide modern, dan keterbukaan pikiran. Paus Leo XIII juga seorang teolog.
Paus Leo XIII melihat secara mendalam realitas dunia. Ia selalu menyadari pertempuran yang tak terlihat namun sangat nyata yang sedang berlangsung melawan jiwa setiap orang dan melawan komunitas di mana-mana.
Semangat ini ditangkap oleh Paus Leo XIV dalam sambutan awalnya kepada dunia. Ia menyebutkan perlunya kerja sama untuk membangun jembatan dan berkomunikasi. “Bersikap terbuka bagi semua orang, bagi semua yang membutuhkan kasih amal, kehadiran, dialog, dan kasih kita,” ungkap Paus Leo XIV dengan rasa harapan untuk masa depan.
---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.