Kosta Rika Siap Menjadi Negara Bebas Karbon Pertama di Dunia

By Mar'atus Syarifah, Kamis, 19 Juli 2018 | 13:08 WIB
Zona emisi rendah. (Ilham Bagus Prastiko)

Carlos Alvarado, presiden Kosta Rika mengumumkan rencana besar untuk menjadikan negaranya sebagai negara bebas karbon pertama di dunia pada tahun 2021 bertepatan dengan perayaan kemerdekaan ke-200.

"Dekarbonisasi adalah tugas besar generasi kita dan Kosta Rika harus menjadi salah satu negara pertama di dunia yang mencapainya, kami memiliki tugas untuk menghapus penggunaan bahan bakar fosil dalam perekonomian untuk memberi jalan bagi penggunaan energi yang lebih bersih terbarukan,” kata Alvarado dalam pidato pelantikannya.

Namun, pernyataan Alvarado tersebut cukup menyesatkan. Kosta Rika tidak memiliki, bahkan tidak merencanakan, hukum untuk melarang penggunaan bahan bakar fosil.

Menurut Carlos Manuel, Menteri Lingkungan dan Energi, orang-orang telah salah paham memahami pernyataan sang presiden. Kosta Rika tidak pernah berencana untuk melarang penggunaan bahan bakar fosil. Namun, mereka akan memprosesnya melalui beberapa kebijakan dan insentif baru hingga pada akhirnya penggunaan bahan bakar fosil akan berhenti.

Baca Juga: Fenomena Omprengan: Solusi Mobilitas Komuter Pinggiran Jakarta

Tujuan dari netralitas karbon memungkinkan pembakaran batubara, minyak, dan bensin asalkan emisi gas mereka diimbangi di tempat lain. Cara untuk mengimbanginya dapat berupa penanaman hutan atau pengelolaan lahan.

Langkah pertama dan terbesar yang dilakukan Kosta Rika dalam memulai misinya adalah dari sektor transportasi. Transportasi di Kosta Rika setidaknya menyumbang dua pertiga dari keseluruhan emisi di negara tersebut.

Salah satu cara sederhana yang diterapkan Kosta Rika adalah dengan membatasi jumlah karbon yang digunakan. Selain itu, Kosta Rika juga menerapkan rencana lain, yaitu peningkatan kendaraan yang lebih bersih atau kendaraan listrik. Namun, langkah ini masih sulit diterapkan karena baterai atau sel bahan bakar kendaraan listrik masih belum mampu mengungguli bahan bakar fosil. Harga kendaraan listrik yang jauh lebih mahal juga menjadi kendala yang harus dihadapi.

Baca Juga: Video: Bongkahan Es Besar Ancam Kehidupan Penduduk Desa di Greenland

Sektor perekonomian juga dapat terancam demi terlaksananya misi pembebasan karbon. 22 persen pendapatan Kosta Rika berasal dari pajak bahan bakar fosil dan sebagian besar dari transportasi. Peralihan menuju kendaran yang lebih bersih mampu mencekik keuangan negara, yang mana akan memicu defisit.

Selain Kosta Rika, Eropa juga sedang merencanakan kebijakan yang sama. Inggris sedang mempertimbangkan kebijakan zero emisi gas pada tahun 2050. Mengikuti langkah Inggris, Belanda juga mempertimbangkan tujuan yang sama. Sedangkan Jerman berupaya mengurangi emisinya sebesar 95 persen pada tahun 2020.