Studi yang dilakukan pada hewan lain di Chernobyl – seperti burung, tikus dan serangga – menunjukkan bahwa radiasi Chernobyl dapat menyebabkan mutasi genetik dan gangguan kesehatan pada mereka. Di antaranya, tumor, katarak, otak yang lebih kecil, dan kelainan perkembangan.
Hasil penelitian yang dilakukan kepada tikus menunjukkan bahwa mutasi dan penyakit tersebut dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. Hewan kecil ini bahkan berpotensi menyebarkan kontaminan radioaktif ke lingkungan sekitarnya melalui gerakan mereka.
Yang belum jelas hingga saat ini adalah efek dari serigala, meski memang ada kemungkinan ia dapat menyerbakan radiasi.
Baca juga: Peneliti Ini Berusaha Membuktikan Harimau Tasmania Belum Punah
Anders Moller, ilmuwan dari University of Paris-Sud, berpendapat, meskipun serigala memiliki tubuh yang lebih besar, namun karena radiasi sangat berbahaya, tidak mungkin ia tidak terpengaruh mutasi.
Para peneliti menekankan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan besar tentang persebaran mutasi genetik dari serigala.
“Saya tidak ingin mengatakan bahwa hewan-hewan dari Chernobyl mengontaminasi dunia dengan radioaktif. Namun, ada kemungkinan ke sana, jadi masalah ini harus diperhatikan dengan serius,” pungkas Byrne.