95 Persen Spesies Lemur Di Dunia Sedang Berada di Ambang Kepunahan

By Mar'atus Syarifah, Kamis, 23 Agustus 2018 | 13:23 WIB
95% spesies lemur di dunia terancam punah (Lutfi Fauziah)

Nationalgeographic.co.id - International Union for the Conservation of Nature (IUCN), organisasi konservasi dunia, mengumumkan bahwa 95 persen dari populasi lemur di seluruh dunia sedang terancam punah.

Dari 111 spesies dan subspesies lemur yang diketahui, setidaknya 105 diantaranya sekarang dinyatakan sedang menghadapi kepunahan. Berbagai alasan yang melandasi kondisi lemur tersebut antara lain, habitat yang hilang, penggundulan hutanperburuan daging, perdagangan ilegal, dan masih banyak faktor lainnya.

“Dunia menyukai lemur, tetapi pemerintah Madagaskar belum banyak memperhatikan,” kata Russ Mittermeier, kepala petugas konservasi Global Wildlife Conservation.

Baca Juga: Aplikasi dari NASA yang Membuat Anda Seperti Swafoto di Luar Angkasa

Menurut analisis, setidaknya 38 spesies lemur terdaftar dalam status kritis terancam punah. Sementara 44 lainnya terdaftar dalam status terancam punah dan 23 sisanya dikategorikan sebagai rentan terhadap kepunahan.

Jenis lemur terbesar dan terkecil juga termasuk dalam daftar yang paling terancam. Yakni, lemur indri (indri indri) yang memiliki panjang 2 kaki dan lemur tikus madame berthe (Microcebus berthae) yang beratnya sekitar 1 ons.

Sedangkan lemur yang paling langka sekarang adalah lemur utara (Lepilemur septentrionalis). Populasinya pun hanya sekitar 50 ekor.

Mittermeier menegaskan bahwa lemur perlu mendapatkan tindakan secepatnya. Menurutnya, pemerintah Madagaskar terlalu terkepung oleh kudeta dan krisis politik. Presiden Hery Rajaonarimampianina dinilai terlalu fokus pada politik dan ibu kota sehingga mengesampingkan kepentingan primata khas Madagaskar tersebut.

Baca Juga: Duduk Terlalu Lama Membuat Aliran Darah ke Otak Akan Semakin Berkurang

Meskipun banyak spesies yang dinyatakan terancam punah, tetapi banyak pula spesies baru telah ditemukan. Mittermeier memperkirakan jumlah spesies baru akan terus bertambah, beberapa dari spesies baru tersebut saat ini sedang menunggu penjelasan ilmiah. Dalam beberapa tahun mendatang, spesies lemur akan bertambah lima hingga sepuluh persen.

Sayangnya, hutan Madagaskar banyak mengalami kehancuran. Hal tersebut membuat lemur kehilangan habitat aslinya. Bahkan, Mittermeier menegaskan bahwa beberapa spesies baru tidak memiliki perlindungan habitat sama sekali.

“Ekowisata adalah alat konservasi nomor satu saat ini. Jawabannya adalah memberdayakan masyarakat, menarik semakin banyak orang agar pergi ke sana, dan menunjukkan manfaat dari membangun kawasan lindung kepada masyarakat. Hal tersebut merupakan upaya terbaik yang bisa kita lakukan pada saat ini," kata Mittermeier.