Nationalgeographic.co.id - Ribuan petugas kebersihan terlihat sibuk memisahkan plastik dengan sampah-sampah lainnya setelah lebih dari dua juta muslim di seluruh dunia mengunjungi Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Momen tahunan tersebut menghadirkan tantangan tersendiri bagi lingkungan Arab Saudi.
Kamp Mamuniya di Mina yang berdekatan dengan kota suci dihiasi dengan tong sampah berwarna. Hitam untuk sampah organik sementara biru untuk menampung kaleng dan plastik yang akan didaur ulang.
Itu semua merupakan bagian dari upaya mengurangi jejak sampah pascamusim haji.
Baca juga: Lapisan Es Paling Tua dan Tebal di Arktika Patah Untuk Pertama Kalinya
Menurut Mohammed al-Saati, kepala sanitasi Mekkah, lebih dari 42 ribu sampah diproduksi di situs-situs Islam selama naik haji.
“Kami menghadapi beberapa tantangan nyata, terutama terkait volume limbah yang dihasilkan bersamaan dengan meningkatnya jumlah pengunjung, terbatasnya ruang di sekitar tempat suci, beragam kebangsaan jadi satu, dan cuaca,” papar Saati.
“Islam tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Proses naik haji bisa sejalan dengan menjaga lingkungan. Caranya dimulai dengan meningkatkan kesadaran dari rumah,” tambahnya.
Membersihkan sampah
Menurut laporan resmi Arab Saudi, jumlah muslim yang melakukan naik haji tahun ini hampir mencapai 2,4 juta orang.
Sejumlah kamp di Mina, yang menjadi tempat pelaksanaan lempar jumrah selama ibadah haji, mulai berencana untuk mengubah kota tersebut menjadi lebih “hijau”.