Terbakar dan tak tergantikan
Namun kini, api besar sudah melalap fosil, koleksi Mesir, kerangka tertua, spesimen invertebrata, dan artefak-artefak lainnya di bangunan utama.
Sementara spesimen ikan dan reptil, herbarium, serta perpustakaan yang terpisah mungkin masih bisa diselamatkan.
Dalam sebuah wawancara, Taissa Rodrigues, ahli paleontologi dari Federal University of Espirito Santo, mengatakan bahwa kabinet logam yang mengandung fosil tampak bertahan dari api. Meski begitu, ia belum mengetahui apakah fosil-fosil yang berada di dalamnya berhasil selamat.
Duane Fonsesca, ahli biologi di Federal University of Rio Grande, dalam akun Twitternya, melaporkan bahwa teknisi museum berhasil mengamankan 40 ribu spesimen moluska.
Baca juga: Desa Kuno yang Baru Ditemukan Ini Berusia Lebih Tua dari Piramida Giza
Para ahli menyatakan, kehilangan akibat kebaran ini tidak akan bisa digantikan dengan apa pun.
“Koleksi-koleksi tersebut sangat unik dan tak dapat digantikan. Tidak ada jumlah uang yang mampu membayar nilainya,” kata Luiz Rocha, ahli iktiologi di California Academy of Sciences yang telah mengujungi Museu Nacional beberapa kali demi meneliti koleksi museum.
Dimila Mothe, ahli paleotologi di Federal University of the State of Rio de Janeiro, menambahkan: “Yang hilang tidak hanya kekayaan budaya atau alam saja, tapi juga tesis dan penelitian yang berkembang di sana. Beberapa laboratorium hancur, begitu pula hasil studi. Anda tidak akan bisa membayangkan dampaknya.”