Sampah Sedotan Plastik Mengancam Bumi, Berbagai Pihak Mulai Berbenah

By Nesa Alicia, Jumat, 21 September 2018 | 14:39 WIB
Sedotan plastik sekali pakai turut menyumbang pencemaran laut. (MaRabelo/Getty Images/iStockphoto)

Baca Juga : Seekor Kucing Temukan Sekantong Narkoba Jenis Heroin dan Kokain

Rumah makan siap saji, KFC, menghasilkan sekitar 400 ribu batang sampah sedotan sekali pakai dalam setiap tahun. Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia menyatakan bahwa KFC tergerak untuk mengajak konsumen menolak sedotan plastik sekali pakai.

Komitmen tersebut diwujudkan dengan menarik dispenser sedotan plastik sekali pakai mereka. Sejauh ini enam cabang KFC sudah turut serta dalam gerakan #NoStrawMovement untuk mengurangi sampah sedotan plastik sekali pakai.

Turut serta mengurangi sampah sedotan plastik

Selain KFC, gerakan ini juga berhasil membuat empat perusahaan multinasional lain untuk turut serta melakukan pengurangan sampah sedotan plastik sekali pakai. Gerakan ini terus menyebar dan meluas sehingga kini semakin banyak café dan rumah makan yang mengikuti inisiatif tersebut. 

Maraca Cafe di Bogor, memutuskan untuk tidak lagi menyediakan sedotan plastik. (ABC / Iffah Nur Arifah)

Seperti yang dilakukan oleh Maraca Café di Kota Bogor, yang tidak lagi menyediakan sedotan plastik sejak 3 bulan terakhir.

Risya Nuria Ikhsyania, pemilik Maraca café mengatakan, ini merupakan langkah sederhana yang bisa mereka lakukan sebagai pelaku usaha dalam menyikapi sebuah temuan di mana Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia.

"Orang mikirnya saya cuma pakai 1 sedotan, itu sedikit. Tapi kami sebagai pelaku industri tahu berapa banyak sedotan yang kami gunakan. Sebelumnya Café saya seminggu itu bisa pakai lebih dari 1000 sedotan. Saya berpikir, berapa ribu sampah sedotan plastik yang sudah kami hasilkan sejak café ini buka," tuturnya.

Baca Juga : Remaja Australia Ciptakan Kantung Plastik Ramah Lingkungan dari Udang

Dilansir dari ABC pada Jumat (21/9/2018), Risya mengaku bahwa omset mereka tidak mengalami penurunan. Walau konsumen sempat mengeluhkan ketidaktersediaan sedotan di awal program ini berjalan. Tidak sedikit juga konsumen yang mengapresiasi kebijakan pengurangan sedotan ini.

"Sejak awal kami sudah bilang ke customer, kalau café kami tidak menyediakan sedotan plastik. Dan jika ingin menggunakan sedotan mereka bisa membeli sedotan pakai ulang yang dijual di café kami," tambahnya.