Berjemur Sinar Matahari Ternyata Baik Untuk Kesehatan Jantung

By Nesa Alicia, Senin, 24 September 2018 | 16:07 WIB
Sinar Matahari juga membawa dampak positif bagi jantung. (evgenyatamanenko/Getty Images/iStockphoto)

Kombinasi dari manfaat vitamin D ini bekerja sama untuk mengelola tekanan darah agar selalu stabil. Hal ini penting karena peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga : Pameran Kain Ulos, Salah Satu Produk Peradaban Tertua di Asia

Namun, tidak sedikit orang yang menghindari sinar matahari karena takut akan perubahan warna kulit. Tidak hanya itu, kulit terbakar dan risiko kanker kulit juga membuat sejumlah orang enggan terkena sinar Matahari.

Padahal banyak penelitian juga menyebutkan bahwa sinar matahari sangat bermanfaat bagi tubuh. Karena itu, para ahli merekomendasikan untuk wilayah Indonesia, waktu berjemur yang tepat adalah mulai pukul 10 pagi hingga 2 siang. Waktu tersebut dianggap tepat untuk mendapatkan manfaat sinar matahari dan mengurangi bahaya dari radiasi sinar UV. 

Walau demikian, terlalu lama berada di bawah sinar Matahari juga berdampak pada dehidrasi hingga serangan panas. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat mempercepat penuaan pada kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit. Karena itu, tidak perlu berlama-lama berjemur untuk mendapatkan manfaat dari sinar matahari.

Agar terhindar dari berbagai risiko tersebut, WHO menganjurkan waktu untuk terpapar sinar matahari setidaknya 5 hingga 15 menit di lengan, tangan, dan wajah setiap hari untuk mendapatkan vitamin D yang cukup. 

Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, usahakan untuk tidak mengoleskan tabir surya saat sedang berjemur, karena tabir surya menghambat kerja tubuh dalam memproduksi vitamin D.