Pria yang sebelumnya bekerja sebagai perawat ini mengaku tantangan melaksanakan program ini adalah pola pikir masyarakat dalam menyikapi perihal kesehatan itu sendiri dalam keseharian, seperti enggan ke dokter karena takut mengetahui penyakitnya dan tidak disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan. Namun ia senang dapat membantu masyarakat, terutama keluarga binaan yang ia pegang, dan melihat langsung perubahan pola pikir itu terjadi, walaupun pelan-pelan.
Di samping Fandhi, Indrawati mengangguk. Kader PPKBD Desa Ngampel tersebut menyatakan bahwa kerjanya sebagai tenaga kesehatan sukarelawan desa yang turut digandeng Sahabat Pertamina adalah kerja dari hati. Sama dengan Fandhi, ia puas bila bisa melihat adanya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat setempat.
Baca Juga : Tujuh Pulau yang Wajib Anda Kunjungi di Kepulauan Seribu
“Ini namanya KMS,” celetuk ibu yang juga menjadi Kader Bumil Risti dan pendidik PAUD ini. Bibirnya tersenyum lebar melihat muka kami yang kebingungan dengan istilah itu.
“Kartu Menuju Surga.” selorohnya menggunakan singkatan yang biasa digunakan untuk menjelaskan Kartu Menuju Sehat. Kami tergelak mendengarnya. Ini istilah yang jenius untuk menggambarkan kerja sukarelawan di bidang kesehatan.
Hampir satu jam sudah berlalu sejak Fandhi dan Ahmad datang ke rumah Sumirah. Mereka kemas kembali peralatan yang mereka bawa dan berjalan menuju Mobil Layanan Kesehatan. Minggu depan, mereka akan kembali lagi. Untuk hari ini mereka senang Sumirah dan keluarganya sudah tahu lebih banyak tentang menciptakan situasi dan kondisi rumah yang sehat dihuni.
Penulis: Ellen Saputri Kusuma
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR