Nationalgeographic.co.id - Berkembangnya media sosial membuat warga dunia jadi lebih terhubung dari sebelumnya. Namun, bagaimana pun juga, ketergantungan media sosial memberikan efek yang merugikan pada kesehatan mental kita.
Meskipun beberapa platform media memiliki manfaatnya sendiri, tapi menggunakannya terlalu sering bisa membuat kita tidak bahagia dan terisolasi dalam jangka panjang.
Rentetan foto penuh filter yang muncul di Instagram, menjatuhkan kepercayaan diri beberapa orang. Sementara itu, mengecek linimasa Twitter secara obsesif sebelum tidur, berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk.
Baca Juga : Murid 6 SD Diperkosa Pamannya Sendiri, Kenali Ciri Predator Seksual di Sekitar Kita
Berikut enam alasan mengapa media sosial memengaruhi kesehatan mental kita secara negatif:
Percaya diri
Kita semua memiliki rasa tidak percaya diri. Beberapa mungkin membicarakannya dengan terbuka, namun ada juga yang memendamnya.
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain melalui akun media sosialnya, lalu mengintai setiap postingan sempurna mereka, menimbulkan rasa keraguan diri.
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Copenhagen menemukan fakta bahwa banyak orang menderita “Facebook Envy”. Sedangkan, mereka yang tidak menggunakan media sosial terkenal seperti Facebook, mengaku merasa lebih puas dengan kehidupannya.
“Ketika menempatkan nilai diri di atas perbandingan orang lain, artinya kita meletakkan kebahagiaan dalam sebuah variabel yang benar-benar di luar kendali,” kata dr. Tim Bono, pengarang buku When Likes Aren’t Enough, pada Healthista.
Menyadari jumlah waktu yang digunakan untuk menelusuri profil seseorang di media sosial bisa membantu kita untuk lebih fokus terhadap diri sendiri dan meningkatkan kepercayaan diri.
Hubungan manusia
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR