Awalnya, lanjutnya, replika Monas tersebut diletakkan di perairan dangkal sekitar Area Perlindungan Laut (APL) Pulau Seribu.
"Tapi karena dangkal, Monas kadang-kadang terbentur kapal yang akan sandar. Jadi karena ditakutkan akan ada kerusakan, maka dipindahkan ke perairan yang lebih dalam," tuturnya.
Menurutnya, awalnya para pengunjung yang melalukan snorkeling sudah dapat melihat replika Monas ini. Namun karena kini replika telah dipindahkan, maka Monas hanya dapat dilihat jika pengunjung melakukan penyelaman.
Baca Juga : Kampung Hijau Pertamina, Menjaga Lingkungan Dengan Melek HSSE
Menurut Robby, banyak wisatawan asing yang tertarik menyaksikan replika Monas saat mengunjungi Pulau Pramuka.
Di Pulau Pramuka juga tersedia sejumlah tempat penyewaan alat selam.
"Tapi harus penyelam yang sudah berlisensi yang bisa menyelam di sini. Kalau sewa alat sama pendampingan Dive Master biayanya Rp 850.000, itu belum sewa kapalnya. Lalu kalau mau foto kami sediakan fotografer juga, harga paket foto Rp 250.000," papar Robby.
Bagaimana tertarik melihat Monas di dalam laut Kepulauan Seribu?
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com, penulis: Sherly Puspita. Baca artikel sumber.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR