Nationalgeographic.co.id - Dubai, kota termegah nan mengagumkan muncul sebagai simbol baru Timur Tengah.
Para pejalan berdatangan dari segala penjuru planet, demi sepotong surga dunia dari tanah Arab ini. Dubai seperti sumur tak berdasar, para pejalan tak akan pernah kehabisan acara dan agenda setiap harinya. Pengalaman menakjubkan akan kita alami di negeri yang punya beribu ambisi ini.
Karpet merah membentang menyambut kami memasuki area seperti restoran untuk makan malam. Gemerlap gedung-gedung tinggi di Dubai beserta cahayanya sungguh menarik perhatian. Saya pun tidak ingin ketinggalan mengabadikan keindahannya dengan fitur night mode dari OPPO R17 Pro.
Tanpa sadar, baterai OPPO R17 Pro saya menunjukkan kapasitas 25% setelah tanpa henti saya pakai menangkap imaji petualangan di Dubai seharian.
Sambil melakukan santap malam, saya pun mengisi ulang daya OPPO R17 Pro. Cukup terkaget saya, belum sempat mengambil menu utama malam ini OPPO R17 Pro saya sudah terisi hampir penuh.
Baca Juga : Lim Tju Kwet, Kaligrafer Aksara Han yang Tersisa di Pecinan Glodok
Saya paham tentang kehandalan gawai ini yang diceritakan punya kelebihan kecepatan dalam mengisi daya, namun ini di luar dari bayangan saya. Teknologi SuperVOOC Flash Charge benar-benar bekerja secepat ini. Dalam waktu 10 menit, daya baterai bertambah 40%.
Permasalahan daya baterai bukan lagi perkara kala menyusun perencanaan. Malam itu saya masih bisa berhenti di tengah kota dan mengambil keindahan malam Dubai yang dihiasi dengan puncak tertinggi dunia dengan OPPO R17 Pro saya.
Tanpa pengisi daya secepat kilat itu mungkin saya masih beredar di kedai-kedai kopi sepanjang kanal, demi mendapatkan daya listrik untuk mengisi ulang gawai.
Selain pemandangan malamnya yang menakjubkan, atraksi dan aktivitas Dubai di siang hari juga tak kalah seru.
Saat berada di sana, saya mengkhususkan untuk mengunjungi satu destinasi yang telah hidup bersama Dubai berabad-abad lalu. Bahkan, destinasi ini sudah ada jauh sebelum kota ini menjelma menjadi wahana para pencakar langit dan segala rekornya.
Selamat datang di Dubai Safari Desert!
Dune Bashing
Saya beberapa kali mencoba berkegiatan off-road di tanah air. Kondisi hutan tropis berlumpur menjadi pemandangan dan keadaan yang ideal bagi pencari adrenalin dan penyuka tantangan. Indonesia adalah tanah impian bagi destinasi berbasiskan petualangan semacam ini.
Namun, kali ini saya akan mencoba Dune Bashing. Ini persis seperti off-road di tanah air. Bedanya, di Dubai kita berkendara menerjang keliaran gundukan-gundukan pasir gurun!
Siang itu, setelah sekitar 30 menit berkendara dari pusat kuta Dubai, kami tiba di kawasan gurun. Semua kendaraan berhenti di sebuah tempat di mana para pengemudi akan mempersiapkan kendaraan mereka sebelum terjun memasuki kawasan gurun.
Tampak pengemudi kami mengempiskan keempat ban jip yang membawa kami. Ia menjelaskan bahwa menurunkan tekanan ban akan membuat kendaraan mempunyai daya cengkram lebih baik. Kendaraan pun mampu mempertahankan keseimbangan saat bermanuver di bukit pasir berlapis-lapis.
Memasuki kendaraan, nyali saya sedikit bergetar saat melihat bagian dalam kendaraan yang didesain penuh dengan besi-besi pengaman. Inilah salah satu standar keamanan yang ditetapkan oleh pengelola pariwisata gurun Dubai.
Terhenyak dari kursi ketika sekonyong-konyong pengemudi kami menginjak pedal gas dalam-dalam. Sampai-sampai, badan saya terasa tertinggal jauh di belakang.
Hiruk pikuk teriakan saya dan kawan seperjalanan seolah menenggelamkan raungan mesin. Saya berusaha tetap stabil memegang gawai OPPO R17 Pro sembari mengambil gambar terbaik dari dalam kabin. Usaha saya gagal, konsentrasi saya lebih tertuju kepada pemandangan di kaca depan.
Kadang, hidung jip ini laksana melayang di udara. Saya pun tak bisa menebak bagaimana kondisi tanah di depan sana: lembah pasir atau gumuk pasir. Meliuk di punggung bukit membuat butiran pasir seperti ombak air yang menerpa kaca.
“Want more? Want more?” teriak pengemudi kami sambil kedua lengannya bermanuver di lingkar kemudi. Gerakannya mirip jagoan kungfu!
Baca Juga : Enam Wisata Budaya yang Bisa Anda Lakukan Saat Imlek
Akhirnya, kami berhenti di puncak sebuah bukit pasir. Tampaknya, bukit ini menjadi salah satu titik pemberhentian. Titik ini menawarkan ketinggian yang membuat pejalanan bisa mengabadikan lanskap gurun dengan lebih baik. Hamparan pasir keemasan memerah diterpa sinar matahari.
Tak hanya merasakan, saya bisa melihat hembusan angin, butiran halus pasir ini terbang meliuk-liuk membentuk gambaran bagaimana angin bertiup melintasi tempat ini.
Momen ini tak saya sia-sia kan. Saya segera mengambil gambar. OPPO R17 Pro berfitur AI yang tersemat di dalamnya bekerja menentukan sendiri pengaturan pengambilan gambar. Saya hanya tinggal mengarahkan lensa dan kemudian menunggu momen yang tepat untuk menangkap imaji.
Waktu menjelang magrib ketika petulangan kami melintasi padang gurun usai. Seperti film The Cars, lampu-lampu jip yang meredup seperti menunjukkan ekspresi lelah mereka setelah sepanjang hari bekerja keras melampaui fungsi standarnya.
Fiuh, lepas tengah malam saya akhirnya tiba di hotel kembali beristirahat. Melihat momen-momen melintasi gurun, takjub kepada negeri ajaib ini.
Atraksi berabad pun masih hidup hari ini berdampingan dengan rencana mobil terbang, gunung buatan yang tak lama lagi akan menjadi bagian atraksi Dubai.
Semoga cerita perjalanan ini bisa menggambarkan inspirasi yang diberikan Dubai. Inspirasi tentang kemauan dan keteguhan Dubai menjadi pusat perhatian Dunia dan menyatukan manusia dalam waktu yang bersamaan.
Seluruh foto yang ada di dalam artikel ini diambil menggunakan OPPO R17 Pro.
Simak video perjalanan kami berikut ini.
Penulis | : | Didi Kaspi Kasim |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR