Setelah melewati foto sepasang rusa tutul di halaman Istana Bogor, kita jumpai foto bunga markisa merah (red passion flower atau passiflora coccinea). ”Saya dedikasikan buku ini untuk ayah saya, almarhum Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, yang telah memperkenalkan saya pada dunia fotografi sejak masa remaja.”
Di antara foto diri Ny Ani yang memanggul tripod dan tustel besar dengan foto dahlia hibrida merah disiram wana putih, Ny Ani menuliskan, ”Ke mana pun kami pergi, beliau (Sarwo Edhie), selalu membawa kamera…”.
Kemudian di samping foto gerobak ”Bubur Ayam Kampung Lapangan, Cipanas”, Ny Ani menuliskan ”Fotografi telah memberikan saya sebuah alat dahsyat yang membuka cakrawala baru yang mengubah cara saya melihat dunia sekitar saya… fotografi memberi saya banyak keceriaan dan kepuasan….”
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Kenali Tiga Jenis Kanker Darah dan Penyebabnya
Di halaman 34, di antara dua kuntum mawar merah, Ny Ani menuliskan puisi. ”Bunga mawar, keharumanmu semerbak mewangi, kelembutanmu menawan hati, membuat aku tidak pernah bosan memandangi dan mengabadikan kemolekanmu.”
Ketika menjelaskan tentang buku itu setahun lalu, Ny Ani mengatakan, awalnya ia tidak ingin menerbitkan buku ini. Tapi, salah seorang saudarinya mengatakan, ”Mbak Ani harus menerbitkan buku ini. Kalau tidak, nanti dikira hanya untuk gaya-gayaan ke sana kemari bawa tustel dan tripod.”
Saudari Ny Ani yang memanggilnya dengan sebutan Mbak Ani itu menceritakan, ada seorang fotografer yang selalu memotret Ny Ani dan saudarinya itu, tetapi tidak pernah memperlihatkan hasilnya.
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | instagram.com/aniyudhoyono |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR