Nationalgeographic.co.id - Libur Lebaran menjadi pilihan warga Indonesia untuk mengunjungi beberapa objek wisata. Di antaranya pantai-pantai di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Namun, sayangnya, ada kejadian kurang menyenangkan di sana. Pasalnya, ratusan wisatawan tersengat ubur-ubur atau dikenal impes.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, sampai pukul 18.00 WIB pada hari Sabtu (8/6/2019) data yang masuk total ada 139 orang tersengat ubur-ubur.
Adapun rinciannya, pengunjung Pantai Sadranan 23 orang, Pantai Drini 15 orang, Pantai Sepanjang 25 orang, Pantai Kukup 29 orang, Pantai Ngandong 4 orang, Pantai Pulang Sawal (Indrayanti) 38 orang, Pantai Watu Kodok 2 orang dan pantai Krakal 3 orang.
Baca Juga: Mengintip Gedung Unik Berbentuk Gitar yang Penuh Fasilitas Megah
"Pagi tadi masih aman, tetapi setelah siang kembali muncul ubur-ubur, yang menyengat wisatawan," katanya kepada Kompas.com.
Sebagian besar wisatawan yang tersengat adalah anak-anak. Sebab, anak-anak tidak mengetahui hewan bertentakel berwana biru itu berbahaya.
Sebenarnya himbauan sudah diberikan pihak SAR untuk mewaspadai ubur-ubur yang mendarat di pantai. Namun karena banyaknya wisatawan sebagian tidak memperhatikan.
"Wisatawan yang tersengat langsung kami obati di pos SAR masing-masing pantai," ujarnya.
Menurut Surisdiyanto, jika terus terjadi serangan ubur-ubur ke wisatawan, obat seperti alkohol dan salep pereda nyeri akan habis dalam beberapa hari ke depan.
"Kalau yang tersengat sebanyak ini setiap hari, paling Senin sudah habis obatnya. Saat ini sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan obat," katanya.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono menambahkan, kondisi di laut dingin sehingga ubur-ubur mencari tempat yang hangat di kawasan pantai.
Dia menuturkan, bentuk ubur-ubur ini bisa menarik perhatian, khususnya anak-anak karena memiliki bentuk dan warna yang unik. Banyak pengunjung yang akhirnya ingin menyentuh hewan ini.
Baca Juga: Hal yang Harus Diperhatikan Agar Tidak Stres di Kantor Setelah Liburan
Adapun reaksi dari sengatan berbeda-beda mulai dari gatal-gatal, kepanasan, sesak nafas sampai pingsan.
Jika melihat ubur-ubur atau yang juga dikenal sebagai impes tersebut, pihak SAR berharap agar wisatawan tidak menyentunnya.
"Berkunjung ke pantai aman, asal mematuhi dan mengikuti arahan petugas di lapangan," pungkasnya.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR