Nationalgeographic.co.id – Jika berbicara tentang pakcoy, ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan. Bagaimana tidak, sayuran ini kaya akan nutrisi dan rendah kalori. Pakcoy bahkan menempati peringkat keenam dalam kategori buah dan sayuran padat gizi menurut Aggregate Nutrient Density Index (ANDI). Artinya, kandungan gizinya sudah tidak diragukan lagi.
Pakcoy diketahui mengandung folat, zat besi, fosfor, vitamin A, vitamin C, vitamin E, kalsium, beta-karoten, dan masih banyak lagi. Nutrisi-nutrisi inilah yang kemudian membuatnya memberikan manfaat bagi tubuh. Mulai dari menjaga kesehatan tulang, jantung dan kulit, hingga mencegah diabetes dan kanker.
Melihat banyaknya manfaat dari sayuran hijau tersebut, ibu-ibu PKK di Kelurahan Cisaranten Kidul yang tergabung dalam Kelompok Kebun (Pokbun) Flamboyan pun memutuskan untuk membuat kebun pakcoy hidroponik.
Pokbun tidak hanya sekadar menanam hidroponik kemudian memanennya. Para pengurus juga berkreasi olahan makanan hasil kebun. Makanan dan minuman seperti es krim pakcoy, jemari pakcoy, lapis krispi pakcoy, sudah mulai dipasarkan.
Pokbun Flamboyan sengaja mengolah makanan tersebut agar banyak orang yang tidak suka sayur, akhirnya mau mengonsumsi pakcoy yang bergizi. Terutama anak-anak.
"Anak-anak biasanya sulit makan sayur. Namun, kalau makan es krim pakcoy, mereka jadi suka sekali," ungkap Nurhayati Saidah, Ketua Pokbun Flamboyan.
Asah perkembangan anak melalui kebun hidroponik
Terlepas dari manfaat sayuran pakcoy sendiri, menanam tanaman di kebun hidroponik juga memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.
Yulianti, pendiri sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), Sekolah Dreamable, mengatakan bahwa kegiatan berkebun merupakan media terapi anak berkebutuhan khusus untuk menstimulasi kemampuan emosional, sensorik, motorik, dan membangun konsentrasi serta komunikasi anak.
Itulah sebabnya mengapa dia mengajak anak-anak didiknya mengunjungi kebun hidroponik milik Pokbun Flamboyan.
Ucup (15 tahun), salah satu murid ABK dari Sekolah Dreamable, terlihat antusias mencabut sayur pakcoy segar siap panen. Tangannya tiada henti mencabut sayuran dari lubang di sisi atas pipa sepanjang 4 meter.
Tidak hanya Ucup, delapan anak berkebutuhan khusus, yang memiliki minat berkebun, juga diajari cara bercocok tanam di lahan terbatas dengan sistem hidroponik tersebut.
Yuli mengatakan, kegiatan ini nantinya akan terus dilakukan untuk membantu proses belajar mereka.
"Tentunya tidak sekali ini saja, tetapi nanti akan kami praktekkan di sekolah, cara bercocok tanam dan pembibitan dimana dengan melakukan aktivitas secara rutin akan membantu proses belajar anak berkebutuhan khusus yang harus dilakukan secara berulang-ulang," papar Yulianti.
Sinergi dan pemberdayaan
Adalah gagasan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III untuk mensinergikan program CSR Pendidikan bagi ABK dengan program Pemberdayaan Masyarakat Pokbun Flamboyan. Kedua program yang sama-sama binaan Terminal BBM Bandung Group.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi kedua program CSR Pertamina.
Bagi anak-anak berupa ilmu dan keahlian, sementara untuk Pokbun Flamboyan dapat menjadi pengalaman pertama para Penggiat Pokbun dalam melatih ABK.
"Harapannya anak-anak mendapatkan satu pengalaman berharga. Serta, membekali mereka dengan hal bermanfaat dan skill yang akan berguna di kehidupannya kelak," kata Dewi.
Kini, kebun pakcoy hidroponik milik Pokbun Flamboyan sudah semakin mandiri. Tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri, pakcoy yang mereka panen juga menjadi ladang rezeki bagi para anggotanya. Pakcoy maupun produk turunannya sudah dijual ke masyarakat sekitar.
Setiap bulan, Pokbun yang diinisiasi 10 ibu-ibu PKK di Kelurahan Cisaranten Kidul mulai tahun 2018 ini, berhasil menghasilkan omzet Rp2,5 juta per bulan. Pendapatan tersebut digunakan untuk operasional pemeliharaan Pokbun, serta menjadi penghasilan tambahan untuk mereka.
"Ibu-ibu Pokbun kan semua ibu rumah tangga. Jadi sejak ada kegiatan di Pokbun, mereka jadi punya keterampilan baru dan mendapatkan pemasukan untuk keluarga setiap bulan," tambah Nur.
Tidak hanya itu, kebun hidroponik mereka juga digunakan sebagai 'laboratorium' urban farming bagi semua pihak yang ingin belajar sekaligus praktek lapangan.
Atas keberhasilannya, Pokbun Flamboyan ditunjuk oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung sebagai Pokbun Percontohan.
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR