Nationalgeographic.co.id - Banyak agama maupun budaya mempersonifikasikan kematian dalam berbagai cara. Mitologi Yunani misalnya, memiliki figur bersayap bernama Thanatos. Atau Grim Reaper yang merupakan wajah klasik sebuah kematian di masyarakat Barat.
Namun, sains modern telah menemukan beberapa pola, baik proses biologis maupun fisik, yang memisahkan antara kehidupan dan kematian. Berikut 6 fakta mengenai kematian dilansir dari Big Think.
1. Sadar setelah meninggal
Banyak dari Anda yang membayangkan kematian seperti tidur. Kepala menjadi berat, mata tertutup, menghela nafas terakhir, kemudian pandangan menjadi gelap. Tetapi sayang, hal ini tidak mungkin terjadi secepat itu.
Menurut Dr Sam Parnia, direktur penelitian perawatan kritis dan resusitasi di NYU Langone Medical Center, kesadaran Anda tetap ada bahkan saat kita mati. Hal ini terjadi karena setelah 20 detik mati klinis, ada gelombang otak yang ditembakkan di korteks serebral--bagian otak untuk sadar dan berpikir.
Baca Juga: Daun Buatan untuk Menghasilkan Bensin Ramah Lingkungan, Seperti Apa?
Studi yang dilakukan pada tikus laboratorium telah menunjukkan bahwa otak mereka melonjak dengan aktivitas di saat setelah kematian. Mengakibatkan terjadinya rangsangan dan kewaspadaan yang tinggi. Hal inilah yang menjelaskan bagaimana orang-orang yang mati suri dapat mengingat secara teknis peristiwa yang mereka alami saat itu.
2. Kehidupan setelah kematian
Meskipun sains belum menemukan bukti bahwa ada kehidupan usai kematian, gen Anda akan terus mengejar kematian. Sebuah studi yang dipublikasikan di Royal Society’s Open Biology menemukan bahwa lebih dari seribu gen menjadi lebih aktif setelah kematian.
Hal ini terjadi usai dilakukan pengamatan ekspresi gen pada tikus mati dan ikan zebra. Ekspresi yang ditunjukkan ini merupakan sebuah respon stress juga gen perkembangan. Dan dalam beberapa kasus, ekspresi ini bertahan hingga empat hari.
3. Energi yang tetap ada
Ketika gen Anda pada akhirnya memudar, energi dalam tubuh akan terus hidup dengan waktu yang lama setelah kematian. Dan menurut hukum termodinimika pertama, energilah yang bertugas untuk menggerakkan kehidupan untuk terus berlanjut dan mereka tidak dapat dihancurkan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR