Nationalgeographic.co.id - Hari Nusantara adalah peringatan terhadap Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 yang merupakan pernyataan Pemerintah R.I. mengenai wilayah perairan Indonesia sebagai wilayah teritorial yang menyatu dengan wilayah daratan, sehingga semua perairan yang menghubungkan daratan adalah bagian dari NKRI.
Tujuan dari peringatan Hari Nusantara Nasional, selain untuk mempererat tali silaturahmi di antara masyarakat Indonesia, acara ini juga diharapkan bisa mengembangkan minat memperingati hari-hari besar untuk menumbuhkan nasionalisme bagi masyarakat.
Baca Juga: Kerap Jelajahi Lautan Tanpa Batas, Jejak Satwa Purba Itu Ditemukan di Sudut Taka Bonerate
Juga sekaligus untuk mensosialisasikan prinsip-prinsip Indonesia sebagai negara kepulauan, dan juga untuk mensosialisasikan makna wawasan nusantara sebagai manifestasi Deklarasi Juanda.
Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mewujudkan sistem pertahanan yang handal yang dapat mempertahankan dan menjaga NKRI.
Tahun ini (14/12/2019), Hari Nusantara dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Bertema 'Nusantaraku Berdaulat, Indonesiaku Maju' dipusatkan di Pantai Gondoriang, Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Tak ketinggalan, Balai Taman Nasional Taka Bonerate memperingati Hari Nusantara dengan melaksanakan kegiatan Penanaman Pohon dan Pelepasliaran Tukik.
Baca Juga: Jaga Pelestarian Laut Taka Bonerate, Pengelola Kawasan Lindung Ini Bergandeng Tangan dengan Nelayan
Bertempat di Kampung Penyu, Dusun Tulang Desa Barugaiya, kegiatan tersebut dihadiri beberapa Organisasi Perangkat Daerah dan pelajar, antara lain Dandim 1415 Selayar dan Ketua Persit Kartika Chandrakirana beserta anggota, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Kepariwisataan, BRI Selayar, Komunitas, Mts.Amaliyah Mare-mare dan Pramuka Saka Wanabakti Kwarcab Kepulauan Selayar.
Sebelum acara inti, diadakan Apel Peringatan Hari Nusantara dan penyampaian arahan oleh kepala balai Faat Rudhianto. Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa peringatan Hari Nusantara ini merupakan refleksi jati diri sebagai Negara Maritim dan Negara Kepulauan terbesar di dunia dan Selayar ini merupakan manifestasi dari negara kita Indonesia.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan terima kasih kepada undangan yang hadir. Dandim dan Ketua Persit beserta anggota, perwakilan dari instansi pemerintah daerah, perwakilan komunitas, pelajar serta pramuka yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Total anak penyu/tukik yang dilepas untuk perayaan Hari Nusantara ini di dalam kawasan TN Taka Bonerate sebanyak 171 ekor.
Sementara itu Dandim 1415 Kep. Selayar Letkol Arm Yuwono Ampuh mengatakan senang mendapat undangan untuk menghadiri kegiatan ini. Selama bertugas di Kepulauan Selayar, Balai Taman Nasional-lah yang giat dan paling sering mengadakan kegiatan konservasi dan peduli lingkungan di Kampung Penyu ini.
"Dan apresiasi buat Pak Datu yang terus konsisten dengan perlindungan dan pelestarian penyu di Kampung Penyu ini," ujar Yuwono Ampuh di depan peserta.
Datu selaku pengelola Kampung Penyu merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Beliau sangat berterima kasih telah dijadikan Kampung Penyu sebagai tempat peringatan Hari Nusantara.
"Saya mewakili pengelola Kampung Penyu mengucapkan banyak terima kasih, Kampung Penyu ini dijadikan tempat peringatan Hari Nusantara," ucap Datu. Kemudian di akhir penyampaiannya Datu menjelaskan tata cara melepasliarkan tukik.
Setelah apel peringatan, acara dilanjutkan penanaman pohon bersama di sekitar Kampung Penyu kemudian dilanjutkan dengan pelepasliaran tukik sebanyak 39 ekor. Sehingga total tukik yang dilepas sebanyak 210 ekor. (Sumber teks & foto : Asri - PEH Penyelia Balai TN Taka Bonerate)
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR