Nationalgeographic.co.id - Saat ini dunia tengah berhadapan dengan revolusi industri 4.0 yang mengakibatkan adanya disrupsi (gangguan) di bidang ekonomi. Banyak pelaku industri dunia yang telah menelaah strategi baru untuk menghadapi fenomena itu.
Di tengah kemajuan teknologi, revolusi industri 4.0 memang begitu terasa dampaknya. Hukum alam pun terjadi. Apabila ada pelaku industri yang tak siap menghadapi disrupsi ekonomi, maka dia akan menanggung akibatnya: tersingkir dari percaturan bisnis hingga harus menutup operasinya.
Sebagai salah satu pelaku industri migas, PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi disrupsi ekonomi sebagai akibat revolusi industri 4.0. Strategi ini berfokus pada human capital.
Baca Juga: Upaya Pelestarian, Pertamina Lepasliarkan Kukang Jawa Kembali ke Habitatnya
“Human capital sebagai aset penggerak berharga bagi perusahaan memiliki peran penting terhadap ketersediaan sumber energi dan kemajuan bisnis perusahaan,” ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati seperti dikutip pada Selasa (26/11/2019).
Ia menjelaskan bahwa human capital punya peran penting untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
“Sudah menjadi tanggung jawab semua pihak, khususnya tim human capital untuk memproduksi SDM unggul yang kompeten, gesit, berpikiran maju dan terbuka, berkarakter serta berwawasan kebangsaan,” tambahnya.
Apalagi, kata dia, dalam pengertian Pertamina ekosistem, SDM adalah motor penggeraknya. SDM tidak hanya penggerak dalam bidang bisnis tapi juga meliputi community development, environment dan pendidikan.
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR