Budaya perusahaan dan hubungan industrial
Terkait dengan budaya perusahaan, terdapat agen perubahan budaya (Culture Change Agent—CCA) sebagai pendorong bagi seluruh pekerja Pertamina dan Anak Perusahaan dalam menanamkan nilai-nilai perusahaan 6C—Clean, Collaboration, Competitive, Capable, Commercial, Customer Focus—untuk menjaga nilai budaya yang adaptive dan agile terhadap dinamika perubahan.
Saat ini lebih dari 600 CCA aktif yang bertemu secara regular dan bersinergi untuk melakukan berbagai program budaya.
Baca Juga: Kampung Hijau Pertamina, Menjaga Lingkungan Dengan Melek HSSE
Adapun programnya antara lain Board Greeting, Segar Bugar Sehat (SeBuSe), Ngobrol Pintar (NgoPi), Idea Generation (IG) dan program Pertamina Energi Negeri (PEN) yaitu salah satu kegiatan yang melibatkan pekerja Pertamina yang secara sukarela menyediakan waktu dan biaya pribadi untuk mengajar di berbagai pelosok negeri.
Selain itu, Pertamina juga memiliki tingkat hubungan industrial yang baik dengan menggunakan pengelolaan Hubungan Industrial yang mengedepankan harmonisasi.
Pendekatan didasarkan pada kerja sama kemitraan atau mutualisme.
Bersama dengan Serikat Pekerja (SP), SDM berkolaborasi menciptakan kondisi hubungan industrial yang harmonis pada tingkat Mutual Collaborative.
Kolaborasi tidak hanya tercermin dalam penyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau pelaksanaan Bipartit, dan pembahasan atas disrupsi bisnis secara periodik dan pelatihan hubungan industrial, namun juga menyediakan akses employees queries berbasis web-based dan digital.
Lebih dari itu, bersama dengan SP, Pertamina menyelenggarakan kegiatan sosial berupa pembersihan sampah di pantai (coastal cleanup), penanganan bencana, dan program CSR bersama yang diarahkan sebagai fondasi mutual trust dan respect.
“Kami yakin, dengan implementasi Pertamina Ekosistem, Pertamina tidak hanya menyediakan sumber energi saja, namun juga menjadi energi yang sesungguhnya bagi kemajuan bangsa, melalui ketersediaan SDM yang andal, kompeten, bertanggung jawab serta mewujudkan kesinambungan sumber daya alam,” jelas Koeshartanto. (Sri Noviyanti/Kompas.com)
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR