Nationalgeographic.co.id - Menurut data dari World Health Organization (WHO), pada 2018 lalu, terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi.
WHO mengatakan, dengan semakin meningkatnya jumlah pengidap kanker, bukan tidak mungkin jika penyakit itu akan menjadi penyebab kematian utama di dunia.
Kanker sendiri dapat dipicu oleh beberapa hal, termasuk dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Berikut beberapa makanan dan minuman yang dinilai dapat berkontribusi terhadap kanker apabila dikonsumsi terlalu sering.
Minuman beralkohol
Minuman beralkohol kerap dikaitkan dengan beberapa jenis kanker. Selain kanker esofagus, kepala, leher, hati, dan kanker kolorektal, mengonsumi alkohol terlalu sering–tiga hingga empat kali dalam seminggu–dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Diketahui bahwa cara tubuh memecah alkohol akan menghasilkan asetaldehida, yakni bahan kimia yang bisa merusak DNA dan protein.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru, Ini Saran Resolusi Kesehatan dari Para Dokter
Daging panggang
Meski daging panggang tampaknya sangat lezat, tapi para ilmuwan menemukan fakta bahwa menyajikan daging dengan cara tersebut, dapat melepaskan karsinogen bernama amina aromatik heterosiklik. Ketika Anda memanggang daging merah hingga tahap well-done, itu akan mengubah struktur kimia dan molekul daging.
Makanan kaleng
Dari hampir 70% pengujian kemasan makanan kaleng di AS, terbukti bahwa mereka mengandung BPA yang terkait dengan kanker dan kerusakan neurologis.
Meskipun Anda harus mengeluarkan uang dan tenaga ekstra untuk mendapatkan dan mengolah makanan segar, tapi kualitas kesehatan darinya sungguh jauh berbeda dari makanan kaleng.
Soda dan minuman berkarbonasi
Selama dua dekade, soda sudah menjadi perdebatan sebagai salah satu minuman penyebab kanker. Kaya akan sirup jagung tinggi fruktosa, pewarna, dan senyawa lainnya, soda sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Tidak ada nilai gizi dari minuman tersebut. Bahkan, soda maupun minuman berkarbonasi lainnya bisa 'merampok' nutrisi yang kita peroleh dari makanan lain.
Salmon budidaya
Meski tak semua ikan budidaya tidak sehat, tapi memang sudah banyak peternakan ikan yang memberikan antibiotik pestisida dan bahan kimia lainnya.
Setidaknya tujuh dari sepuluh salmon budidaya di Washington, DC, San Francisco, Portland, dan Oregon, mengandung polychlorinated biphenyls (PCB), yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Minyak terhidrogenasi
Lemak trans, seperti minyak terhidrogenasi parsial, sama sekali tidak memiliki nilai gizi. Lemak trans maupun lemak jenuh—paling sering ditemukan dalam lemak hewan dan keju—dapat meningkatkan kadar LDL si kolesterol buruk dan menurunkan tingkat HDL kolesterol baik dalam aliran darah pada saat yang sama. Itu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan beberapa komplikasi kesehatan lainnya.
Yang lebih berbahaya, minyak tersebut mengumpulkan patogen yang tidak dibutuhkan tubuh seperti bahan limbah dan mikroba yang berbahaya. Hasilnya, sel bermutasi dan menyebabkan tumor berbahaya hingga kanker.
Baca Juga: Musim Hujan, Konsumsi Makanan Berikut untuk Menangkal Penyakit
Popcorn yang dimasak di microwave
Jika Anda berencana untuk menonton film, lewatkan popcorn yang dibuat dengan microwave. Buatlah sendiri di atas kompor menggunakan minyak zaitun, sedikit garam, dan merica.
Kemasan popcorn microwave dilapisi dengan asam perfluorooctanoic, bahan kimia yang terkait dengan infertilitas wanita dan diketahui meningkatkan risiko kanker ginjal, hati, pankreas, kandung kemih, dan kanker testis.
Source | : | thetruthaboutcancer.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR