Nationalgeographic.co.id - Perubahan iklim menjadi ancaman kepunahan bagi lebah bumblebee. Para peneliti yang tergabung dari Universitas Kolese London (UCL) dan Universitas Ottawa memperhatikan bagaimana perubahan iklim meningkatkan frekuensi fenomena alam ekstrem yang dapat berpengaruh bagi hewan.
Tim Newbold, wakil ketua penelitian dari Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan UCL, memaparkan bahwa pada beberapa tempat tertentu, populasi lebah bumblebee telah turun sebesar 30%.
"Temuan kami menunjukkan bahwa penurunan yang jauh lebih besar kemungkinan terjadi jika perubahan iklim terus meningkat pada beberapa tahun mendatang. Artinya, butuh upaya besar untuk mengurangi perubahan iklim bila kita ingin melestarikan keanekaragaman lebah," kata Tim dalam pernyataan yang dikutip dari laman siaran pers UCL.
Para peneliti menemukan fakta bahwa kecepatan kepunahan lebah bumblebee konsisten dengan laju kepunahan massal.
Baca Juga: Januari 2020, Bumi Mengalami Peningkatan Suhu Tertinggi Dalam Sejarah
Peter Soroye, mahasiswa PhD dari Universitas Ottawa yang juga terlibat dalam penelitian ini menjelaskan: “Lebah bumblebee adalah penyerbuk terbaik yang yang pernah ada di lanskap liar. Juga penyerbuk paling efektif untuk tanaman seperti tomat, labu, dan beri. Hasil studi menunjukkan bahwa di masa depan mungkin lebih sedikit kemungkinan untuk melihat lebah bumblebee.”
Tim menambahkan: "Kami telah membuat cara baru untuk memprediksi kepunahan lokal yang dapat memberi tahu kami, untuk setiap spesies secara individu, apakah perubahan iklim menciptakan suhu yang melebihi batas kemampuan lebah bumblebee."
Dengan menggunakan sampel data 66 spesies lebah bumblebee yang berbeda dari Amerika Utara dan Eropa yang telah dikumpulkan selama 115 tahun (1900-2015), peneliti menguji hipotesis dan teknik baru yang digunakan untuk memprediksi kepunahan lebah bumblebee.
Mereka dapat melihat bagaimana populasi lebah bumblebee mengalami perubahan dengan membandingkan tempat mereka yang tersebar di masa lalu.
Baca Juga: Tak Hanya Pemanasan Global, Hal Ini Sebabkan Gletser Greenland Mencair
Dalam jurnal tersebut, para peneliti juga menemukan bahwa kepunahan beberapa spesies di dua benua tersebut disebabkan suhu panas yang ekstrem.
“Kami juga telah mengetahui untuk sementara waktu, bahwa perubahan iklim berkaitan dengan resiko kepunahan yang terus meningkat yang dihadapi hewan di seluruh dunia,” kata Tim.
Para peneliti menyampaikan, mereka akan terus meneliti masalah ini. Harapannya agar dapat membuka pintu ke lingkup penelitian baru untuk melacak tingkat kepenuhan spesies lain seperti reptil, burung, dan mamalia.
Source | : | ucl.ac.uk |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR