Nationalgeographic.co.id - Tetap berada di rumah saat wabah Covid-19 menyebar adalah tindakan pencegahan untuk melidungi orang-orang di sekitar kita--baik keluarga, teman, dan kolega--dari kemungkinan tertularnya virus tersebut.
Untuk pandemi Covid-19, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah merekomendasikan masyarakat untuk mengisolasi diri secara sukarela bagi individu yang memiliki gejala maupun yang tidak memiliki gejala.
'Karantina diri' ini tidak hanya diperuntukan bagi orang yang sakit saja, tapi juga yang tampak sehat. Sebab, tanpa disadari, bisa jadi mereka yang membawa virus.
Jika banyak orang yang berpartisipasi dalam upaya mengisolasi diri di rumah dan menjaga jarak sosial maka kemungkinan jumlah kasus Covid-19 akan tetap pada tingkat yang dapat dikelola.
Para profesional kesehatan menyebutnya sebagai "perataan kurva" karena menjaga jumlah kasus di bawah kapasitas maksimum penyedia layanan kesehatan selama menangani wabah covid-19. Dengan begitu, jumlah pasien tidak selalu naik dan para pekerja medis punya waktu dan tempat yang lebih untuk menyembuhkan para korban yang terjangkit virus.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Indonesia Melonjak, Perhatikan 4 Hal Ini Untuk Hindari Penularan Baru
Salah satu yang sudah mendukung dan menjalankan program ini ialah pemerintahan Selandia Baru. Melalui halaman resmi Kementerian Kesehatanya, mereka menyarankan masyarakat agar membatasi kontak (social distancing) baik dengan anggota keluarga maupun orang lain selama di rumah.
Sebisa mungkin menghindari kedatangan pengunjung ke rumah dan jika ada tamu yang datang maka cobalah untuk berjarak paling tidak dua meter dan tidak melakukan kontak muka selama lebih dari 15 menit.
Mereka yang mengisolasi diri tidak disarankan untuk berbagi piring, gelas minum, handuk, bantal ata barang lain di rumah mereka. Setelah menggunakan barang-barang tersebut, upayakan untuk segera mencuci dan menaruhnya pada tempat yang steril.
Pembagian ruang pada tiap anggota keluarga juga penting. Minimalkan waktu yang sering kita habiskan untuk bersama. Seperti ruang keluarga, dapur, dan ruangan bersama lainya. Pastikan bahwa ruang bersama tersebut juga berventilasi baik.
Jika menggunakan toilet dan kamar mandi bersama, penting untuk membersihkanya setelah setiap kali menggunakanya.
Kita juga harus menggunakan kertas toilet, pasta gigi, sikat gigi, dan handuk sendiri. Jika kebiasaan itu belum ada, mintalah pada keluarga untuk memiliki alat mandi mereka masing-masing.
Hal ini juga berlaku saat kita berada di dapur. Hindari pemakaian dapur secara bersamaan dengan anggota keluarga lain. Bawa makanan ke kamar atau menggunakan meja makan secara bergantian. Jangan lupa bersihkan piring, sendok, garpu, dan peralatan lainya setelah pemakaian.
Kemudian, jika tinggal bersama anak-anak juga disarankan untuk tidak melakukan kontak yang intens dengan mereka. Walupun itu terasa sulit apalagi jika anak masih berumur bayi.
Coba berikan penjelasan pada mereka tentang apa yang terjadi soal penyebaran virus Covid-19 dengan bahasa yang mudah dimengerti. Katakan pada mereka bahwa mereka akan tetap berada di rumah untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Cobalah juga untuk tidak membuat mereka terlalu khawatir, katakan pada mereka bahwa Anda sebagai orang tua dalam keadaan baik dan tidak sakit.
Lalu, jika Anda seorang ibu menyusui juga perlu memerhatikan kontak fisik dengan bayi. Walaupun saat ini belum ada bukti klinis yang menyebutkan bahwa virus dapat ditularkan melalui ASI, namun ini menjadi keputusan individu yang bisa didiskusikan dengan bidan atau dokter melalui telefon.
Langkah yang bisa diambil bagi ibu yang hendak menyusui diantaranya seperti cuci tangan sebelum menyentuh bayi, pompa payudara atau botol, menghindari batuk dan bersin pada bayi saat menyusui, membersihkan pompa payudara, dan jika anda memberikan susu formula sterilkan peralatan sebelum digunakan.
Baca Juga: Bekerja Dari Rumah Hindari Corona, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?
Begitupula jika kita tinggal dengan orang lanjut usia. Apalagi orang tua yang rentan pada kekebalan tubuh. Kurangi kontak langsung tanpa mengurangi perhatian kondisi fisik dan mental mereka.
Selain itu, jika terbiasa untuk memesan makanan atau minuman melalui layanan aplikasi online ada baiknya anda memastikan kebersihannya.
Menjaga kesehatan mental dan fisik selama di rumah adalah penting. Normal bila kita merasa stres atau kesepian saat mengisolasi diri di rumah. Namun, pastikan anda tetap terhubung dengan orang lain melalui online.
Bicarakan aktivitas anda seperti waktu makan, tidur, dan olahraga yang teratur. Serta, rekomendasikan rutinitas pada orang lain agar mereka tidak merasa jenuh di rumah.
Source | : | Live Science,Health.govt.nz |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR