Nationalgeographic.co.id – Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Conservation Letters, upaya konservasi yang dilakukan sejak 1993 berhasil menyelamatkan 32 spesies burung dan 16 spesies mamalia dari kepunahan.
Para ilmuwan dari Newcastle University menggunakan elisitasi ahli (konsensus ilmiah) untuk memperkirakan seberapa banyak spesies burung dan mamalia yang tidak akan bertahan tanpa upaya konservasi, dilansir dari IFL Science.
Mereka juga melihat lebih lanjut Convention on Biological Diversity dari 1993 hingga 2020. Hasilnya menunjukkan bahwa 21-32 spesies burung dan 7-16 mamalia telah berhasil diselamatkan.
Convention on Biological Diversity merupakan perjanjian global yang ditandatangani oleh 192 negara—hampir setiap negara di dunia kecuali Amerika Serikat—yang bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Petani Alami Kesulitan Selama Pandemi, Ancaman Kelaparan Menghantui
Berbagai metode alami untuk melindungi spesies telah digunakan untuk memperlambat penurunan jumlah populasi. Namun, dari semua itu, yang paling berhasil dalam mencegah kepunahan burung adalah pengelolaan spesies invasif.
Sementara itu, metode terbaik untuk mencegah kepunahan mamalia tampaknya adalah penguatan hukum pada perburuan serta pengelolaan kawasan habitat.
Di antara spesies yang berhasil diselamatkan dari kepunahan adalah lynx Iberia, spesies kucing liar asli Eropa barat daya. Melihat populasinya yang menurun hingga 100 ekor, konservasi untuk menyelamatkan lynx Iberia dilakukan dengan mengembalikan mereka ke habitat yang lebih baik. Juga dengan ketersediaan mangsa yang lebih banyak.
World Wide Fund for Nature (WWF) kini memperkirakan bahwa populasi lynx Iberia ada sekitar 400.
Baca Juga: Populasi Satwa Liar di Dunia Menurun Hampir 70% dalam Waktu Kurang dari 50 Tahun
Meski begitu, tidak semua upaya konservasi membawa kabar baik. Dalam periode tersebut, ada 10 spesies burung dan 5 mamalia yang punah. Ini menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Spesies-spesies yang kini berhasil diselamatkan juga berarti tidak terancam. Pertanian dan perburuan adalah penyebab terbesar penurunan spesies hewan, diikuti dengan perusakan habitat, spesies invasif, dan perubahan iklim.
Peneliti menyatakan ada ketidakpastian dalam hidup mereka. Oleh sebab itu, upaya konservasi harus terus dipantau.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR