Nationalgeographic.co.id—“We have learned nothing,” kata salah satu seniman terbesar di abad ke-20, Pablo Picasso. Ia melemparkan kata-kata itu setelah dirinya menyaksikan lukisan Lascaux yang berusia 17.300 tahun.
Lukisan Lascaux adalah lukisan dinding yang terletak di dalam gua Lascaux di Dordogne, Prancis. Lukisan dinding ini menggambarkan banyak spesies hewan dan manusia yang dilukis dengan warna tanah berpigmen coklat, hitam, kuning, dan merah.
Menurut Picasso, pelukis revolusioner yang terkenal dengan aliran kubisme itu, ternyata selama ini dirinya dan seniman-seniman generasinya tidak pernah mempelajari hal baru apa pun. Sebab, manusia purba yang hidup di gua Lascaux belasan ribu tahun itu nyatanya sudah sedemikian hebat dalam menciptakan karya-karya lukis.
Baca Juga: Alih Fungsi Hutan Jadi Kebun Sawit Bikin Suhu Indonesia Makin Panas
Picasso yang wafat pada tahun 1973 itu tidak sempat tahu bahwa ternyata ada lukisan-lukisan gua yang lebih tua di belahan-belahan dunia lain, termasuk Indonesia. Jika ia tahu, mungkin ia bakal lebih terkejut lagi.
Salah satu lukisan gua tertua di dunia ditemukan gua Lubang Jeriji Saléh di Kalimantan Timur. Menurut hasil sebuah riset yang laporannya telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 7 November 2018, lukisan berwujud hewan mirip sapi ini merupakan lukisan hewan buatan manusia tertua yang pernah ditemukan sampai pada tahun tersebut.
Tim peneliti gabungan yang menemukan dan meriset lukisan gua batu kapur ini terdiri dari para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), dan Griffith University. Dalam riset ini, para peneliti mengumpulkan sampel kalsium karbonat dari lukisan di gua tersebut untuk melakukan teknik penanggalan uranium.
Maxime Aubert, arkeolog dari Griffith University yang menjadi anggota tim riset ini, menjelaskan bahwa ketika air hujan merembes melewati batuan kapur, air akan melarutkan sedikit uranium yang terkandung di batuan itu. Begitu uranium mengalami decay atau peluruhan radioaktif, ia akan berubah menjadi thorium. Dengan mempelajari rasio uranium ke thorium di kalsium karbonat yang menutupi lukisan di gua, para peneliti akhirnya bisa menentukan usia lukisan tersebut.
Baca Juga: Menelusuri Kapal Perang Dunia II Belanda yang Terbenam di Laut Jawa
Lukisan gua di Kalimantan Timur itu hanyalah satu dari sekian banyak lukisan purba yang ada di Indonesia. Hingga saat ini, lukisan gua tertua di dunia yang telah ditemukan nyatanya juga berada di wilayah Indonesia.
Karya tertua tersebut merupakan lukisan bergambar babi kutil yang ada di situs Gua Leang Tedongnge, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Usia lukisan itu adalah 45.500 tahun!
Source | : | national geographic,Nature |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR