Prof. Adam Brumm, guru besar ilmu purbakala dari Griffith University di Australia, mengatakan bahwa lukisan-lukisan gua yang ada di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur itu merupakan lukisan-lukisan paling tua yang ada di dunia. Lukisan-lukisan gua di Indonesia itu lebih tua daripada lukisan-lukisan gua yang ada di Eropa seperti di Prancis dan Spanyol.
“Temuan-temuan di Indonesia sungguh sangat eksotis,” kata Adam dalam acara obrol santai online bertajuk ‘Perombakan Sejarah Seni dan Kebudayaan: Gua Seni Purba sebagai Warisan Budaya’ yang digagas oleh Pustaka Bergerak Indonesia pada Sabtu (6/2/2021) lalu.
Baca Juga: Studi Jelaskan Bagaimana Perubahan Iklim Memicu Pagebluk Covid-19
Menurut Adam, temuan-temuan lukisan purba di Indonesia ini sangat penting untuk memahami sejarah evolusi manusia dan perkembangan intelektual dan intelegensi manusia purba atau manusia prasejarah di dunia. “Temuan-temuan ini menunjukkan pemikiran yang sangat kreatif dan inovatif dari manusia-manusia purba yang hidup di wilayah tersebut.”
Adam menuturkan bahwa umumnya para arkeologi dan ilmuwan di Eropa meyakini perkembangan kesenian dan kebudayaan manusia bermula dari Eropa berdasarkan bukti-bukti yang sebelumnya mereka temukan. Namun temuan-temuan terbaru di Indonesia ini tampaknya bisa mematahkan teori tersebut.
Berdasarkan temuan-temuan ini, alih-alih dari Eropa, seniman-seniman lukisan pertama di dunia mungkin berasal dari Indonesia. Tapi mungkin saja nanti ditemukan karya-karya seni lainnya yang lebih tua di wilayah lain. Mungkin nantinya ada karya seni tertua lain yang ditemukan di Afrika, misalnya, sebagaimana teori evolusi bahwa persebaran manusia purba berasal dari wilayah tersebut.
Dr. Pindi Setiawan, peneliti seni cadas prasejarah dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, menambahkan bahwa lukisan-lukisan gua di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan merupakan karya seni yang bercerita (storytelling). “Yang paling menarik dari temuan ini, ternyata manusia prasejarah (di Indonesia) sudah bisa membuat gambar adegan dan cerita,” ujar Pindi dalam acara yang sama bersama Adam.
Baca Juga: Paus yang Terdampar di Florida Ternyata Spesies Baru Terancam Punah
Pindi juga sepakat dengan Adam bahwa pentingnya dari temuan-temuan ini adalah mereka barangkali “bisa menggeser cerita evolusi manusia terutama dari sisi kognitifnya.” Menurutnya, kita selama ini mungkin terlalu merendahkan kemampuan kognitif manusia prasejarah.
Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI, menambahkan bahwa temuan-temuan lukisan gua purba di Indonesia ini menunjukkan bahwa “perkembangan budaya manusia di dunia tidaklah linier dari Eropa saja.” Teori Eropa sentris yang selama ini berdiri kokoh mungkin bisa dirobohkan. Bahwa ledakan potensi kreatif manusia di dunia bukan semata-mata terjadi dan bermula di Eropa, melainkan juga terjadi di belahan-belahan dunia lain seperti di Indonesia.
Source | : | national geographic,Nature |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR