Pernah juga beruang itu melompat ke bagasi mobil milik seorang pengurus rumah tangga. Kejadian itu mendorong orang-orang untuk mendekati hewan itu dan mengelusnya, kata CDFW.
"Itu bukan perilaku normal," kata Dr. Brandon Munk, seorang dokter hewan satwa liar dari CDFW, kepada CBS Sacramento. "Dan itu pasti merupakan red flag, kan? Itu pasti tanda bahaya bahwa ada sesuatu yang tidak benar."
Seorang ahli biologi dan penjaga satwa liar CDFW menyelidiki situasi tersebut dan terkejut menemukan beruang tersebut menunjukkan perilaku "seperti anjing" dan bertindak nyaman secara mencurigakan di sekitar manusia. Beruang itu bahkan mengambil sebuah apel untuk dimakan di depan orang-orang.
"Secara fisik dan mental, beruang itu tampak tidak benar, berjalan secara aneh, kuyu, dan tidak responsif seperti beruang pada umumnya," kata CDFW.
Beruang itu kemudian dibawa Wildlife Investigations Laboratory (WIL) CDFW di Rancho Cordova untuk mendapatkan observasi dan evaluasi. Dokter hewan menemukan tubuh beruang itu tertutup kutu dan beratnya hanya 21 pon, jauh dari berat ideal 80 pon yang harusnya dimiliki beruang betina dengan usia yang sama seperti dia.
Beruang itu juga menunjukkan tanda-tanda kelainan neurologis dengan tremor kepala dan posisi kepala yang sedikit miring. Setelah hasil tes menunjukkan bahwa si beruang telah mengalami defisit neurologis dan perilaku, beruang itu kemudian di-eutanasia.
Baca Juga: Minum Air Rumput Fatimah bagi Ibu Bersalin, Bermanfaat atau Berbahaya?
Pemeriksaan post-mortem (setelah kematian) sedang dilakukan, kata CDFW. Namun, temuan awal mengonfirmasi bahwa beruang itu menderita ensefalitis, seperti halnya tiga beruang lain yang menunjukkan perilaku serupa yang telah menjalani pemeriksaan di WIL CDFW selama setahun terakhir. Sayangnya, semua beruang muda itu akhirnya juga harus mati di-eutanasia karena masalah kesehatan mereka.
"Setiap kali hewan liar datang ke perawatan kami, hasil terbaik yang mungkin adalah pelepasan kembali ke alam liar," kata Munk. "Itu tidak mungkin bagi beruang yang mengalami gangguan saraf ini. Saat ini, kami tidak tahu apa yang menyebabkan ensefalitis itu. Jadi kami tidak tahu apa, jika ada, risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan beruang ini terhadap hewan-hewan lain."
Menurut CDFW, fenomena ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2014 di wilayah Tahoe Basin dan telah terjadi di beberapa wilayah California sejak saat itu.
Pada 2019, seekor beruang dengan kepala miring mendekati seorang peseluncur salju di Northstar California Resort dalam interaksi dekat yang direkam dan dibagikan (ke media sosial) secara online. Juga baru-baru ini, seekor beruang masuk ke ruang kelas dan "duduk di belakang seperti anak anjing," kata Ann Bryant, direktur eksekutif organisasi nirlaba Bear League, kepada CBS Sacramento.
Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon
Source | : | Yahoo,CBS Sacramento |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR