"Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Telah berpulang malam ini pk. 20.00 sahabat kita tercinta Radhar Panca Dahana di UGD RS Cipto Mangunkusumo," tulis Ahmadun.
Radhar Panca Dahana dikabarkan meninggal pada usia 56 tahun. Jenazah almarhum rencananya akan dibawa dari RSCM ke rumahnya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Radhar Panca Dahana adalah penyair, budayawan, serta tokoh teater yang getol mendoronga penguatan kebudayaan bangsa. Ia lahir di Jakarta pada 26 Maret 1965. Namanya dikenal melalui karya-karyanya dalam bentuk esai, cerita pendek, puisi, serta naskah drama yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar Indonesia atau juga dibukukan.
Baca Juga: Obituari Umbu Landu Paranggi: Presiden Malioboro hingga Mahaguru Puisi
Radhar Panca Dahana tampaknya memang dianugerahi bakat menulis. Ketika masih duduk bangku kelas lima sekolah dasar, ia sudah mampu menulis sebuah cerita pendek "Tamu Tak Diundang." Radhar mengirimkannya ke harian Kompas dan dimuat.
Pada saat duduk di bangku kelas dua SMP, ia menjadi redaktur tamu majalah Kawanku. Selama beberapa bulan, ia membantu menyeleksi naskah cerpen dan puisi yang masuk. Ia mulai mengarang cerita pendek, puisi, dan membuat ilustrasi ketika duduk di kelas tiga SMP. Beberapa karyanya, di antaranya, dimuat di majalah Zaman, yang waktu itu redakturnya adalah sastrawan kawakan Danarto.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR