Nationalgeographic.co.id—John Glenn menjadi orang Amerika pertama yang mengorbit Bumi pada 1962. Dia mengangkasa selama hari-hari tak pasti dan menantang, ketika manusia baru saja mulai menjelajah di luar atmosfer.
Penerbangannya di Friendship 7 pada 20 Februari 1962, menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika adalah pesaing serius dalam perlombaan antariksa dengan Uni Soviet. Itu juga membuat Glenn menjadi pahlawan dadakan. Kendati penerbangan Glenn di Friendship 7 adalah pencapaian gemilang untuk Amerika Serikat, terdapat masalah yang bisa menyebabkan bencana. Pertama, kegagalan sistem kendali otomatis.
Tes 30 menit untuk menentukan apakah Glenn dapat menerbangkan kapsul secara manual menjadi masalah hidup dan mati, ketika sistem otomatis mati pada akhir orbit pertama.
"Saya pergi ke kontrol manual dan melanjutkan dalam mode itu selama orbit kedua dan ketiga, dan selama masuk kembali," kenang Glenn.
Namun, dia yakin dia bisa melakukannya. "Kerusakan itu memaksa saya untuk membuktikan dengan sangat cepat apa yang telah direncanakan dalam jangka waktu yang lebih lama."
Baca Juga: Rencana NASA Terbaru: Membuat Pos di Bulan Agar Manusia Bisa ke Mars
Beberapa bulan setelah penerbangan historiknya, dia mengirimkan catatan ini untuk Melvville Bell Grosvenor, presiden National Geographic Society dan juga editor majalah National Geographic:
2 Agustus 1962
Hormat Dr. Grosvenor,
Bendera National Geographic kecil ini telah mengitari bumi bersama saya dalam Mercury Spacecraft “Friendship 7” pada 20 Februari 1962.
Saya sangat senang mempersembahkan ini untuk anda sebagai pengakuan atas kontribusi perintis penelitian ruang angkasa besutan penerbangan awal stratosfer National Geographic pada tahun 1934 dan 1935.
Saya ingin anda juga memiliki bendera Amerika ini – salah satu yang saya bawa saat penerbangan—sebagai penghargaan atas dukungan bertahun-tahun yang besar dari National Geographic untuk orang-orang yang berusaha mengeksplorasi hal yang belum diketahui.
Salam terbaik dari saya untuk anda dan anggota lain dari perkumpulan kita.
Salam,
John H. Glenn, Jr.
National Geographic terlibat dalam setiap tahap proses persiapan penerbangan Glenn sampai terbang menuju orbit, dan kembali dengan selamat dari ruang angkasa.
Fotografer Dean Conger, yang bekerja dengan majalah National Geographic, ditugaskan untuk NASA purna waktu dan mendapat akses pada pelatihan dan pendaratan Glenn. Perwakilan dari majalah juga hadir di lokasi peluncuran. Salah satunya termasuk penulis Kenneth Weaver, yang telah memenangkan undian lotre dari majalah untuk berkesempatan melaporkan proses peluncuran.
Weaver berteman dengan Glenn, dan atas permintaan penulis kalau astronot membawa bendera National Geographic kecil ke ruang angkasa.
Baca Juga: NASA Bikin Peta Endapan Es di Mars, Jadi Pedoman Pencarian Sumber Air
Setelah menunggu lebih dari satu bulan di lokasi peluncuran, para jurnalis akhirnya mendapatkan tanggal, pada 20 Februari 1962.
Pengarah foto majalah, Jim Godbold, berada di lokasi peluncuran hari itu dan menggambarkan antisipasinya dengan merasakan “bulu kuduk merinding”.
Weaver, Godbold, dan jurnalis lain naik hingga ke atas menara air untuk melaporkan saat-saat peluncuran. Ketika kapsul mengitari matahari dan bumi berputar pada porosnya, mereka mengolah foto mereka dan laporan Glenn dari luar angkasa. Mereka kemudian menaiki pesawat militer menuju Grand Turk Island, di mana mereka bertemu Glenn setelah pendaratannya.
Baca Juga: NASA Memilih SpaceX untuk Program Mengembalikan Astronaut ke Bulan
Sementara, Conger bersama dengan fotografer NASA lainnya, berada di sebuah helikopter yang menuju kapal perang U.S.S. Noa, di mana Glenn dibawa setelah kapsulnya tenggelam.
Karena hubungannya dengan NASA dan National Geographic, Conger dapat menghabiskan waktunya di kapal perang bersama Glenn, kerena astronot harus menjalani pemeriksaan penerbangan dan selanjutnya, di dalam dek, sebagaimana Glenn merekam ingatannya tentang misi itu.
Otis Imboden, fotografer lain majalah National Geographic, terbang menuju Grand Turk Island demi kedatangan Glenn. Imboden mengikuti Glenn di pantai setelah menyelam bersama astronot lain keesokan harinya.
Baca Juga: Astronot Apollo 11 yang Terlupakan, Michael Collins Wafat di Usia 90
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | NASA,national geographic |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR