Para peneliti telah secara intensif mempelajari hewan-hewan marsupial karnivora terbesar di dunia itu dari jauh sejak pelepasan di Aussie Park tahun lalu. Pekan ini para peneliti aknhirnya merayakan kelahiran tujuh Tasmanian devil di Suaka Margasatwa seluas 1.000 acre yang menjadi tempat pelepasan tersebut.
Di Facebook, Aussie Ark mengatakan bahwa penjaga taman memeriksa kantong-kantong para betina dan menemukan bayi-bayi Tasmanian kecil dalam kesehatan yang sempurna. Para ahli konservasi sedang merencanakan pemeriksaan kesehatan tambahan dalam beberapa minggu ke depan untuk memastikan keberhasilan pengembangbiakan Tasmanian devil tersebut.
Baca Juga: Singa Berkantung Ini Hidup Jutaan Tahun Silam di Hutan Kuno Australia
Populasi Tasmanian devil yang tersisa di Australia telah dihancurkan oleh penyakit mematikan menular yang dikenal sebagai Penyakit Tumor Wajah Iblis (Devil Facial Tumor Disease) yang menyerang kembali pada pertengahan 1990-an. Hingga saat ini, penyakit tersebut telah membunuh sekitar 90% populasi Tasmanian devil dan sekarang hanya tersisa kurang dari 25.000 spesies tersebut, lapor CBS News.
Faulkner menjelaskan bahwa populasi Tasmanian devil yang jauh dari lanskap yang terjangkit penyakit tersebut sangat penting. Selain itu, para konservasionis juga sangat senang dengan kemajuan sejauh ini.
Don Church, presiden kelompok konservasi Re:wild, mengatakan bahwa keberhasilan tersebut tidak hanya berdampak positif pada Tasmanian devil. Namun juga menjadi pertanda baik bagi spesies terancam punah lainnya, yang dapat diselamatkan jika diperkenalkan kembali di alam liar Australia.
Source | : | CBS News,National Geographic,SciTechDaily |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR