"Pemindahan beruang dewasa ke penangkaran akan membuat keberlangsungan populasi beruang gobi terlalu bergantung pada kesuksesan program ini," tulis Peter Balint dan Jennifer Steinberg dalam artikel Conservation Case Study of the Gobi Bear yang dipublikasikan pada 2003. Balint merupakan seorang asisten profesor bidang kebijakan lingkungan di George Mason University, sementara Steinberg merupakan peneliti pembangunan berkelanjutan dan pelestarian dari University of Maryland.
Menurut Balint dan Steinberg, penangkaran beruang gobi memiliki sejumlah risiko. "Risiko pertama, belum diketahui apakah beruang ini bisa berkembang biak di dalam penangkaran. Risiko kedua, belum diketahui apabila anak beruang yang dibesarkan di penangkaran akan siap jika dilepas ke alam liar," jelas Balint dan Steinberg.
Balint dan Steinberg merekomendasikan cara-cara alternatif dalam melestarikan beruang gobi. Mereka menyarankan untuk terus melanjutkan riset lingkungan yang tidak mengganggu beruang gobi, meminimalkan aktivitas manusia di habitat beruang, dan juga meningkatkan suplai makanan bantuan untuk beruang gobi.
Dilansir dari inews.co.uk, upaya-upaya konservasi ini sedang gencar dijalankan. Pada tahun 2013, Menteri Lingkungan Mongolia mendeklarasikan tahun tersebut sebagai "Tahun Perlindungan Beruang Gobi".
Baca Juga: Pencairan Es dan Kelaparan Membuat Beruang Kutub Terancam Punah
Melalui inisiatif ini, pemerintah Mongolia memperkerjakan sejumlah ranger untuk menjaga habitat beruang dan meningkatkan suplai makanan, terutama sebelum hibernasi musim dingin.
Aksi ini membuahkan hasil positif. Menurut Reynolds, satu atau dua beruang mulai lahir setiap tahunnya. Populasi dari beruang ini pun meningkat hingga mencapai 40 individu pada 2020.
Akan tetapi, perjuangan melestarikan beruang gobi masih panjang. Para konservasionis juga harus siap menghadapi tantangan baru, seperti perubahan iklim dan juga ancaman manusia di masa mendatang.
Baca Juga: Beruang Ditembak Mati Karena Dianggap ‘Terlalu Ramah’ dengan Manusia
Penulis | : | Eric Taher |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR