"Sekitar 1600–3500 sebelum Masehi, masyarakat penghuni situs Fernvale menggunakan tulang kalkun yang diasah sebagai alat tato. Sisa-sisa pigmen berwarna hitam dan merah membekas pada artefak," terang arkeolog Aaron Deter-Wolf yang dilansir Sciencenews.org. Dia dari Divisi Arkeologi Tennessee di Nashville. "Penduduk asli Amerika menggunakan barang-barang ini untuk membuat tato."
Temuan ini menunjukkan bahwa tradisi tato penduduk asli Amerika, di Amerika Utara bagian timur, telah berlangsung lebih dari satu milenium lebih awal, dari yang diperkirakan sebelumnya. Namun para peneliti, belum menemukan alat apa pun yang digunakan untuk membuat tato kuno pada mumi Ötzi the Iceman; yang memiliki tato tertua, yang hidup sekitar 5.250 tahun silam.
"Penggalian pada 1985 berhasil menemukan tulang kalkun dan elemen lain dari peralatan tato, yang mungkin ada di makam pria di situs Fernvale Tennessee," lapor para peneliti dalam Journal of Archaeological Science: Reports edisi Juni. "Tanda-tanda kerusakan pada ujung tulang kaki kalkun, menyerupai alat tato yang sebelumnya juga ditemukan pada alat tato eksperimental, yang terbuat dari tulang rusa," jelas tim Deter-Wolf.
Baca Juga: Tato di Tubuh Ötzi Si Manusia Es Ternyata Berasal dari Akupuntur
Dalam penelitian tersebut, ditemukan garis-garis tato pada lembaran kulit babi yang dibuat dengan serangkaian tusukan, dengan alat yang ujungnya dilapisi tinta. Tato eksperimental meninggalkan sisa-sisa tinta beberapa milimeter pada ujung alat tato. Sebuah pola juga terlihat dengan residu pigmen merah dan hitam pada alatnya.
Dua tulang sayap kalkun yang ditemukan di perkuburan Fernvale yang sama, menunjukkan tanda-tanda keusangan mikroskopis dan residu pigmen. Tanda keusangan tersebut mungkin merupakan bekas yang dihasilkan dari memasukkan partikel pigmen selama pembuatan tato, kata para ilmuwan. Kerang bernoda pigmen juga ditemukan di pekuburan, kemungkinan besar kerang tersebut adalah wadah tinta untuk dicelupkan tulang hewan, oleh para pembuat tato.
Baca Juga: Makna Simbol Tato Tertua di Dunia pada Mumi Lelaki Mesir Kuno
Source | : | sciencenews.org |
Penulis | : | Fadhil Ramadhan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR