Selama operasi penambangan garam di Tambang Chehrabad pada 1994, para penambang menemukan sebuah kepala yang sudah sangat tua. Garam telah mengawetkan kepala dan menyimpannya dengan sangat baik, termasuk telinga yang ditindik dan masih terdapat anting-anting emas.
Mumi tersebut merupakan orang-orang yang meninggal di tambang garam. Sebanyak enam manusia garam ditemukan selama bertahun-tahun dan berasal dari era yang berbeda, yaitu periode Achaemenid dan Sasanian.
Manusia garam pertama yang merupakan peninggalan Kekaisaran Sasania berumur 1.700 tahun dan diperkirakan meninggal pada usia 35 atau 40 tahun. Manusia garam pertama sangat mudah dikenali karena memiliki rambut, kumis, dan janggut yang putih panjang.
Penggalian terus dilanjutkan dan berhasil menemukan beberapa bagian tubuh yang hilang dari manusia garam pertama, seperti kaki yang masih memakai sepatu bot kulit. Selain itu, ditemukan pula tiga pisau besi, celana panjang wol, jarum perak, selempang, bagian dari tali kulit, batu asahan, kenari, beberapa pecahan tembikar, potongan tekstil bermotif, dan beberapa patahan tulang.
Baca Juga: Pertama Kalinya di Dunia, Mumi Mesir Ditemukan dalam Kondisi Hamil
Diyakini bahwa terjadi insiden kecelakaan pertambangan yang menyebabkan pria tersebut kehilangan nyawa. Manusia garam pertama yang ditemukan kemudian disimpan di National Museum of Iran, sementara empat mumi lain dibawa ke Zanjan Archaeology Museum.
Setahun kemudian, tepatnya 2004, ditemukan tubuh mumi kedua yang berusia 1.500 tahun dari era Kekaisaran Sasania. Penggalian tidak berhenti sampai disitu. Mulai pada 2005, lalu pada 2006 terjadi kerjasama antara Kantor Berita Warisan Budaya Iran dan German Mining Museum. Lalu pada 2007, Oxford University dan University of Zurich, Swiss, bermitra untuk menginvestigasi keseluruhan tambang.
Kerjasama-kerjasama tersebut menghasilkan penemuan empat manusia garam lainnya. Keempat manusia garam tersebut berasal dari era Kekaisaran Persia Pertama, Achaemenids, yang berusia 2.200 tahun yang lalu.
Baca Juga: Arkeolog Singkap Asal-usul Masyarakat Mesir Kuno Berkat DNA Mumi
Source | : | ancient-origins.net,amusingplanet.com,World History Society of The Past |
Penulis | : | Bella Jingga Ardilla |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR