Nationalgeographic.co.id—Simpanse liar tertua, Auntie Rose, mati pada awal 2007. Saat itu usianya 63 tahun. Ia mengalami bulan-bulan yang sulit.
"Dia kehilangan semua bulu tubuhnya, dan dia hanya merangkak di hutan," kenang Emily Otali, Field Director Kibale Chimpanzee Project di Uganda dan seorang National Geographic Explorer. "Aku merasa kasihan padanya."
Auntie Rose berjuang sampai akhir telah untuk dirinya sendiri. Simpanse dewasa jarang berbagi makanan, bahkan dengan orang tua, sehingga hewan tua harus berupaya menemukan makanan mereka sendiri.
Hewan yang menua di alam liar kurang aktif kata Otali. Mungkin juga mereka menjadi sedikit lemah dengan kehilangan massa otot seiring bertambahnya usia.
"Tapi mereka menangani usia tua jauh lebih baik daripada kita," ucap Otali.
Sementara itu, simpanse di fasilitias penelitian biomedis di Amerika Serikat dianggap sebagai geriatri setelah melewati usia 35 tahun. Empat fasilitas menyimpan ratusan simpanse selama bertahun-tahun, melakukan eksperimen yang dirancang untuk membantu menyembuhkan atau mencegah penyakit manusia.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR