Sphinx, monolit Mesir bersosok setengah-manusia-setengah-satwa, sering terkubur hingga ke leher. Patung itu setidaknya telah digali tiga kali pada saat foto ini diambil. Penggalian pertama sekitar tahun 1400 SM oleh Firaun Thutmose IV, satu kali pada masa Romawi, dan yang ketiga dimulai pada 1925 --tahun yang sama dengan waktu pengambilan foto ini. Momen ini diabadikan oleh Emile Baraize, seorang insiyur asal Prancis. Pada musim panas 1928, Editor National Geographic Gilbert H. Grosvenor memperingatkan stafnya untuk tidak menggunakan foto ini. Ia menambahkan keterangabn di bagian belakang: "Saat Sphinx telah tersingkap seluruhnya, gambar ini akan menjajadi sangat ketinggalan zaman."
Namun tidak demikian halnya dengan teknologi fotografi. Pada 1920 Grosvenor telah menjalankan lab pencetakan warna pertama di dunia penerbitan Amerika. Para fotografer mengolah gambar autochrome mereka langsung di lapangan dalam bentuk pelat kaca, lalu mengirimkannya melalui kapal uap ke markas National Geographic di Washington.
REKOMENDASI HARI INI
Demokrasi Yunani: Pengaruh Filsuf dan Oligarki dalam Sejarah Politik
KOMENTAR