Permakaman manusia yang terkait dengan peperangan sebelumnya telah ditemukan di banyak wilayah di Lituania. Namun, ini adalah pertama kalinya seorang tentara abad pertengahan ditemukan di bawah air di Lituania, kata Pranckėnait.
Jembatan Dubingiai, salah satu jembatan kayu terpanjang yang masih digunakan di Lituania, dibangun pada tahun 1934. Balok-baloknya yang rusak saat ini sedang diganti dengan tiang logam, kata perwakilan dari TEC Infrastructure. Perusahaan itu mengawasi proyek perbaikan di bawah Kementerian Transportasi dan Komunikasi Lituania, dalam sebuah pernyataan.
Para arkeolog berkolaborasi dengan penyelam amatir untuk melakukan survei di dasar danau di bawah jembatan itu. Para penyelam kemudian menemukan sisa-sisa jasad dan artefak-artefak tersebut di kedalaman 9 meter saat memeriksa sistem pendukung jembatan kayu itu, menurut pernyataan tersebut.
Baca Juga: Kerangka Prajurit Samartia Kuno Ditemukan di Proyek Pembangunan Jalan
Sebuah survei sebelumnya pada 1998 telah mengungkapkan bahwa jembatan lain pernah berdiri di tempat yang sama. Jembatan itu berasal dari abad ke-16 atau ke-17, sekitar waktu tentara abad pertengahan itu meninggal, papar Pranckėnait.
"Untuk saat ini, kami berasumsi bahwa sisa-sisa manusia yang ditemukan dapat dihubungkan dengan bekas jembatan yang mengarah ke kastil Dubingiai, yang terletak di puncak bukit di tepi Danau Asveja," katanya.
Menemukan sisa-sisa jasa prajurit itu adalah sebuah kejutan besar, tetapi yang sama menakjubkannya adalah keawetan kerangka dan artefak-artefaknya yang luar biasa. Para penyelam menemukan sepasang sepatu bot kulit dengan taji, ikat pinggang kulit dengan gesper, pedang besi, "dan dua pisau dengan gagang kayu," beber Pranckėnait.
Sebuah tim arkeolog, antropolog, dan sejarawan di Museum Nasional Lituania kini sedang bekerja untuk melestarikan dan menafsirkan benda-benda tersebut. Penemuan dan data ini "benar-benar 'segar' dan masih perlu dianalisis dengan cermat," kata Pranckėnait. "Kami berharap untuk bisa 'menceritakan kisah' prajurit ini."
Baca Juga: Prajurit Estri, Perempuan Perkasa yang Ditakuti Pemerintah Kolonial
Source | : | Live Science,Baltic News Service |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR