Pesawat A400M, sebuah pesawat kargo buatan Airbus Millitary, disebut sebagai pesawat multifungsi--bisa digunakan untuk misi militer sekaligus misi kemanusiaan, seperti penanggulangan bencana.
Barbara Kracht, Vice President Media Relation Airbus Military, di Pameran Indodefence, mengatakan kalau A400M memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan pesawat Hercules buatan Lockheed Martin. "Pesawat ini mampu menampung lebih banyak muatan. Sebagai contoh, pesawat ini mampu mengangkut truk semitrailer berukuran besar dengan peti kemas berukuran 6.096 meter, perahu penyelamatan, ataupun peralatan pengangkut besar lain, seperti mesin pengeruk yang dibtuhkan setelah bencana alam," ulasnya.
A400M juga diklaim sebagai pesawat yang mampu mengangkut 37 ton kargo sejauh 3.295 km, 30 ton kargo sejauh 4.500 km atau 20 ton kargo sejauh 6.400 km atau dua kali lebih banyak dari pesawat angkut taktis yang saat ini aktif dengan muatan yang sama. Pesawat ini bahkan bisa memuat helikopter NH9, CH 470 Chinook, atau dua kendaraan pengangkut infanteri Stryker.
Pesawat ini juga mampu mendarat di tempat yang justru Hercules tidak bisa mendarat. Peter Schoffman, Vice President Capability Marketing Airbus Military menjelaskan kalau A400M dirancang untuk mendarat di atas kerikil, bebatuan, dan pasir, pesawat omo dapat terbang dan mendarat dalam landasan pacu walau hanya memiliki panjang 750 meter. "Memastikan pesawat dapat mendarat di tempat yang diinginkan itu sangat penting. Soalnya, untuk apa pesawat mampu mengangkut muatan dalam jumlah besar jika tak mampu sampai ke tempat tujuan," ujar Schoffman.
Lebih lanjut, Barbara mengatakan bahwa pesawat ini juga bisa diubah menjadi pesawat angkut evakuasi korban dengan membawa 125 kasur tandu dan 7 dukungan medis beserta perawatan intensif bila dibutuhkan. "A400M juga dirancang untuk membantu melakukan bongkar muat kargo dengan cepat dan menurunkan muatan dari ketinggian rendah," tandas Barbara.
Dengan spesifikasi tersebut, Barbara mengatakan, "Mungkin ini pesawat yang paling tepat untuk Indonesia bila dibandingkan dengan produk kami yang lain, seperti C235." Barbara mendasarkan komentarnya pada berbagai macam bencana yang dialami Indonesia saat ini dan kebutuhan penyelamatannya.
Teks oleh Yunanto Wiji Utomo
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR