Nationalgeographic.co.id—Telinga manusia tidak didesain untuk mendengar di bawah air, itulah mengapa kita hanya akan menangkap suara seperti yang ditimbulkan kaset rusak ketika mendengar seseorang mencoba berbicara di bawah laut.
Namun mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba—meski sama-sama tergolong mamalia—memiliki kemampuan mendengar di dalam air yang jauh lebih baik daripada manusia. Bagaimana itu dapat terjadi?
Suara dapat merambat melalui gas, cair, atau padat—bahkan ketiganya. Berdasarkan amplitudonya, suara dapat diukur seberapa keras atau lembut. Sayangnya, manusia tidak dapat mendengar dan menguraikan frekuensi yang lebih rendah karena gelombang suara tersebut membutuhkan tulang ossicles kecil. Faktanya, telinga kita dikembangkan dari nenek moyang yang sama dengan lumba-lumba dan paus!
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR