Untuk memberi semangat kepada para penderita Lupus, 10 orang pendaki perempuan menaklukkan puncak Cayambe (5.790 mdpl), Ekuador. Perjuangan melelahkan dalam menghadapi tantangan alam, cuaca, dan mental pendaki itu sendiri diharapkan menggugah semangat hidup para penderita Lupus.
Kegiatan pendakian tersebut pada awalnya bertujuan untuk menginspirasi mantan pendaki perempuan Indonesia agar tetap terus berkegiatan di alam terbuka. Selama ini, banyak pendaki perempuan yang berhenti mendaki karena sudah berkeluarga, bekerja, atau tidak pantas lagi mendaki karena faktor usia.
Pendakian gunung es bertajuk Equatorial Peak for Lupus ini diawali keberhasilan delapan pendaki perempuan yang dipimpin Ita Budhi menjejakkan kaki di puncak Kalapattar (5.545 mdpl), pegunungan Himalaya, Nepal pada 3 Mei 2006. Pendakian berikutnya yang dipimpin Diah Bisono berhasil mengibarkan bendera Merah Putih dan Yayasan Lupus Indonesia di puncak Uhuru, gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl), Tanzania, Afrika.
Selama menuju Cayambe, tim yang terdiri dari 10 pendaki perempuan, 1 pelatih, dan 1 pendukung ini mengalami tantangan berat. Di antaranya, asupan oksigen yang tipis, ancaman penyakit berbahaya yang mematikan Acute Mountain Sickness (AMS), banyaknya jurang es yang menganga, jalur pendakian yang tipis dan curamnya tepi pegunungan serta hujan salju yang lebat. Namun, akhirnya mereka berhasil mengibarkan bendera Merah Putih dan YLI pada 23 Januari 2011 jam 9.20 waktu setempat.
Bersamaan dengan berjalannya misi pendakian puncak Cayambe, dilakukan pula penggalangan dana bagi Yayasan Lupus Indonesia (YLI). Para pemerhati kegiatan pendakian yang dilakukan diharapkan bersedia merogoh kocek untuk membantu para penderita penyakit auto-immune disease yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.
Menurut data YLI, sampai dengan September 2010 ditemukan 10.314 penderita Lupus di Indonesia. Angka itu diperkirakan terus meningkat pesat sejak kampanye tentang Lupus mulai dilakukan YLI sejak 2005. Lupus sebagian besar menyerang perempuan di usia produktif. Sebanyak delapan dari sepuluh kasus baru yang muncul menimpa perempuan produktif berusia 15-60 tahun. Sedangkan angka kematian sampai akhir 2010 lalu tercatat 400 orang sejak mulai didata YLI pada 2005.
REKOMENDASI HARI INI
Singkap Praktik Suap dalam Politik di Yunani Kuno dan Romawi Kuno
KOMENTAR