Rekaman kamera video milik WWF berhasil membuktikan adanya
perkembangan jumlah badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera video
tersebut merekam dua gambar induk badak bersama anaknya, masing-masing
di bulan November dan Desember lalu.
Adhi Rahmat Hariyadi dari WWF Indonesia yang mendukung pengelolaan
habitat Taman Nasional Ujung Kulon mengungkap, baru kali ini mereka mendapatkan rekaman video aktivitas dua induk badak berbeda dengan anak
mereka pada lokasi yang sama. "Ini menunjukkan bahwa memang ada beberapa induk yang masih dapat bereproduksi,'' katanya sebagaimana dikutip Pikiran Rakyat.
Sementara menurut Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Agus
Priambudi, bukti keberadaan kedua anak badak ini merupakan penemuan
penting karena memberikan informasi mengenai peningkatan populasi badak jawa di TN Ujung Kulon.
Selama ini diperkirakan hanya tinggal 40 ekor badak jawa yang hidup di
Ujung Kulon, tapi temuan rekaman itu dapat mengubah perkiraan yang ada.
Sekarang diperkirakan jumlah populasi badak berkembang menjadi sekitar
50 ekor.
Badak jawa termasuk dalam tiga dari lima spesies badak di dunia paling
terancam punah. Di dalam data badan konservasi dunia IUCN, status badak
Jawa adalah critically endangered (sangat terancam).
Sebab badak selalu diburu untuk culanya yang dianggap mempunyai khasiat
pengobatan, walau hingga kini tidak pernah ada bukti ilmiah yang
mendukungnya. Belum lagi ancaman-ancaman lain seperti penyakit, atau
bencana alam.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR