Lalat jantan dengan spesies tertentu mendendangkan--atau lebih tepat disebut "mendengungkan"--lagu cinta yang membuat luluh para betina.
Ilmuwan di Institute of Molecular Pathology di Vienna berhasil merekam nyanyian lalat jantan spesies Drosophila melanogaster. Lalat itu "bernyanyi" dengan memperpanjang dan menggetarkan sayapnya.
Untuk telinga manusia, suara itu terdengar seperti dengungan. Bagi lalat betina, suara itu terdengar sebagai lagu cinta yang romantis yang membangkitkan gairah untuk bercinta.
Klik di sini untuk mendengarkan lagu cinta lalat jantan.
Dengan meneliti kebiasaan lalat ini, para peneliti ingin mengetahui hal yang memicu tingkah laku. Ahli neurobiologi Anne von Philipsborn telah mengetahui cara untuk membuat lalat jantan "bernyanyi" tanpa menghadirkan lalat betina. "Mereka bisa seperti dikontrol oleh pengendali jarak jauh," jelasnya.
Para peneliti memasangkan kanal ion yang sensitif terhadap temperatur ke sel saraf pada lalat. Kanal tersebut terbuka ketika temperatur mencapai 30 derajat Celcius sehingga dapat dilewati oleh molekul-molekul kecil. Aliran ion mengaktifkan sel saraf dan memicu hasrat. Dengan demikian, para ahli neurobiologi mengetahui dua pusat saraf pada lalat yang mengontrol nyanyian.
"Lokasinya terdapat di otak. Jaringan sel ini memperoleh perintah dari berbagai sumber. Apa pun yang lalat lihat, dengar, dan cium dilewatkan pada jaringan ini. Dengan informasi yang sudah pernah diperoleh sebelumnya, jantan bisa mengambil keputusan untuk menarik perhatian betina atau tidak," jelas peneliti.
Peneliti juga menjelaskan kalau ada sirkuit kedua yang berada di dada dan terhubung dengan otot yang menggerakkan sayap. "Inilah yang membuat gerakan pada sayap dan menghasilkan pola nyanyian," kata Philipsborn.
Para peneliti akan melihat mekanisme yang mengontrol kebiasaan ini lebih jauh lewat penelitian berikutnya. "Kami ingin tahu cara sirkuit ini bekerja pada kondisi normal, ketika jantan bertemu dengan betina," kata Barry Dickson, direktur IMP. (Sumber: Discovery News)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Bahu-membahu Menyelamatkan Populasi Penyu Sisik di Pulau Rambut
KOMENTAR